Freeport Bakal Teken Kontrak dengan Tsingshan Pekan Depan
Bisnis.com, JAKARTA — PT Freeport Indonesia dan Tsingshan Steel disebut-sebut akan menandatangani perjanjian kerja sama pembangunan smelter tembaga di Weda Bay, Halmahera Tengah, Maluku Utara, pada pekan depan.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan dalam acara Mining Forum Prospek Industri Minerba 2021 yang digelar CNBC Indonesia, Rabu (24/3/2021). "Mudah-mudahan kalau tidak ada perubahan apa-apa minggu depan kita akan tandatangan pembangunan smelter di Weda Bay antara Freeport dengan Tsingshan," ujar Luhut.
Sampai 2022 Dalam bahan paparannya tertulis bahwa pabrik smelter tersebut akan memiliki kapasitas input kurang lebih 2,4 juta ton konsentrat tembaga dan menghasilkan produk utama katoda tembaga sebesar 600.000 ton.
Luhut menuturkan bahwa smelter tembaga ditargetkan mulai berproduksi pada 2023. Smelter tersebut akan diintegrasikan dengan smelter nikel yang ada di Weda Bay untuk kemudian dapat menghasilkan produk turunan yang dapat digunakan sebagai bahan baku produksi baterai lithium.
"Ada dua tipe smelter di Weda Bay, satu nikel dan satu tembaga. Di samping itu tadi ada turunannya. Ada 12.000 hektar nanti integrated industry yang ada di sana," katanya. Sebelumnya, Luhut pernah menyebutkan bahwa nilai kontrak pembangunan smelter yang akan ditandatangani Freeport dan Tsingshan adalah senilai US$2,8 miliar.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Mining and Industry Indonesia (MIND ID) mendukung rencana kerja sama Freeport Indonesia dengan Tsingshan Steel.
CEO MIND ID Orias Petrus Moedak mengatakan bahwa sebagai salah satu pemegang saham PTFI, MIND ID turut berkontribusi terhadap pengeluaran capex untuk rencana pembangunan smelter PTFI di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur.
Dari nilai investasi sekitar US$3 miliar, MIND ID berkontribusi sekitar US$1,2-US$1,5 miliar. "Kami mendukung kalau ada pengeluaran untuk smelter ini lebih kecil dari hitungan awal. Hitungan awal US$3 miliar, kami menanggung US$1,2-US$1,5 miliar. Itu sangat signifikan bagi MIND ID dan tentu opsi-opsi lain kami pertimbangkan," ujar Orias dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Senin (7/12/2020).
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Freeport Bakal Teken Kontrak dengan Tsingshan Pekan Depan ", Klik selengkapnya di sini: https://ekonomi.bisnis.com/read/20210324/44/1372031/freeport-bakal-teken-kontrak-dengan-tsingshan-pekan-depan. Author: Denis Riantiza Meilanova Editor : Muhammad Khadafi
Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini: Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.