Freeport Indonesia incar penambahan saham di PT Smelting
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Freeport Indonesia (PTFI) berencana menambah porsi saham di PT Smelting seiring rencana peningkatan kapasitas dari 1 juta metrik ton kering (DMT) menjadi 1,3 juta DMT.
Chairman & CEO Freeport-McMoRan Richard C. Adkerson dalam laporan kinerja kuartal II Freeport-McMoRan mengungkapkan biaya investasi diperkirakan mencapai US$ 250 juta dan didanai oleh PTFI.
Selain peningkatan kapasitas, PTFI pun menargetkan peningkatan porsi saham di PT Smelting. "Meningkatkan kepemilikan di PT Smelting menjadi kepemilikan mayoritas," kata Richard, dikutip Minggu (25/7).
Dikutip dari laman resmi PT Smelting, porsi saham terdiri dari 60,5% dimiliki oleh Mitsubishi Materials. Sisanya 25% dimiliki oleh PT Freeport Indonesia, kemudian 9,5% oleh Mitsubishi Corporation Unimetal Ltd, serta 5% oleh Nippon Mining and Metals Co, Ltd
Dikonfirmasi terpisah, Vice President (VP) Corporate Communications Freeport Indonesia Riza Pratama mengungkapkan, target penambahan saham di PT Smelting sesuai dengan biaya peningkatan kapasitas produksi. "Besarannya masih dalam perhitungan," ujar Riza kepada Kontan, Minggu (25/7).
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.