Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel bergerak turun pada perdagangan sore ini. Sepertinya aksi ambil untung menjadi latar belakang koreksi harga.
Pada Kamis (2/9/2021) pukul 16:18 WIB, harga nikel tercatat US$ 19.395/ton. Turun 0,99% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. nikelSumber: Trading Economics
Baca: Toyota Hingga Perusahaan Inggris Incar Harta Karun Langka RI
Turunnya harga nikel hari ini karena aksi profit taking setelah harga nikel naik selama 3 hari kemarin sebesar 4,23% sejak 27 Agustus 2021. Nikel masih berada dalam tren penguatan sepanjang 2 minggu terakhir yang naik
Naiknya harga nikel 2 minggu terakhir terdorong pesanan untuk produk stainless steel berlanjut sampai akhir tahun. Selain itu persediaan nikel mentah di gudang ShFE dan stok di gudang LME mulai mengalami penurunan pasokan nikel.
Pada saat bersamaan, ekspansi mobil listrik juga dongkrak permintaan nikel global hingga 18% di 2021 dari tahun lalu. Nikel juga menjadi komponen penting dalam pembuatan baterai mobil listrik. Sehingga membuat harga nikel meningkat pada bulan Agustus 2021.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.