Jakarta, CNBC Indonesia - Harga timah terus menguat dan menjaga tren bullish selama empat hari berturut-turut setelah kejatuhan yang signifikan pada akhir bulan lalu.
Pada perdagangan Rabu (6/10/2021) pukul 14:50 WIB harga timah dunia tercatat US$ 35.130/ton. Naik 0,5% dari harga penutupan perdagangan kemarin.
timahSumber: Investing.com]
Baca: Dunia Krisis Listrik, Ini Bocoran Saham Pilihan Sektor Energi
Para investor mulai meninggalkan risiko berkurangnya permintaan China sebagai negara konsumen logam besar di dunia. China sendiri menghadapi krisis listrik dan kisruh gagal bayar (default) Evergrande yang diprediksi melemahkan ekonomi Negeri Panda itu.
Sementara itu persediaan timah di gudang LME (London Metal Exchange) dari hari ke hari semakin stabil di level 1200-1250 ton setelah sempat menyentuh level terendah sejak Juni 2021.
Rata-rata persediaan timah di gudang LME pada September tercatat 1.217 ton. Hanya turun 1% month-to-month (mom) dibanding rata-rata nikel bulan September sebesar 1.229 ton.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.