Harum Energy (HRUM): Segmen nikel berkontribusi ke pendapatan tahun depan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Harum Energy Tbk (HRUM) terus berekspansi ke sektor komoditas nikel. Senin (22/2) emiten tambang batubara ini mengumumkan pembelian 259.603 saham baru atau 24,5% dari jumlah saham yang dikeluarkan oleh PT Infei Metal Industry.
Akuisisi ini dilakukan melalui anak usaha HRUM, PT Tanito Harum Nickel. Infei Metal Industry adalah suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia dan bergerak di bidang pemurnian (smelter nikel).
Direktur Utama Harum Energy Ray Antonio Gunara menyebut, tujuan investasi ini adalah untuk mengembangkan kegiatan usaha hilir penambangan nikel milik Harum Energy ke tahap pengolahan untuk meningkatkan nilai tambah. Adapun pembelian ini dilakukan dengan harga US$ 68,6 juta atau setara Rp 969 miliar dengan kurs Jisdor Rp 14.126 per dolar AS.
Ray mengatakan, investasi ini dibiayai oleh dana pinjaman yang berasal dari fasilitas perbankan yang dimiliki oleh HRUM. Ray mengatakan HRUM tidak menutup kemungkinan untuk menambah porsinya di Infei Metal Industry. “Tergantung dari kondisi pasar dan ketersediaan dana,” terang Ray saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (23/2).
Ray menyebut, investasi di sektor komoditas nikel merupakan bagian dari diversifikasi dan ekspansi kegiatan usaha Harum Energy. Dia bilang, sektor ini ditargetkan akan dapat mulai berkontribusi terhadap pendapatan HRUM di paruh kedua tahun depan.
Dirinya tetap optimis dengan prospek harga nikel saat ini. Prospek cerah komoditas logam ini ditunjang dengan potensi pertumbuhan permintaan akan produk-produk yang berbasis nikel di masa depan, seperti industri baja anti karat (stainless steel) maupun baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).
Kontan.co.id mencatat, bukan kali ini saja HRUM membeli saham perusahaan yang bergerak di sektor tambang nikel. Pada Awal Februari 2021, HRUM mengumumkan akuisisi 24.287 saham PT Position milik Aquila Nickel Pte Ltd, yang juga dilakukan melalui anak usahanya, PT Tanito Harum Nickel.
Adapun jumlah saham tersebut setara dengan 51% dari modal yang ditempatkan dalam Position, dengan nilai transaksi US$ 80,32 juta. PT Position merupakan perusahaan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum di Indonesia dan memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk komoditas nikel.
Sebelumnya, HRUM sempat beberapa kali menambah kepemilikan sahamnya di Nickel Mines Limited, sebuah perusahaan nikel yang tercatat di Bursa Efek Australia. Terakhir, pada pertengahan Desember 2020, emiten tambang batubara ini telah membeli sebanyak 39 juta lembar saham Nickel Mines Limited dengan harga jual-beli sebesar US$ 36,74 juta. Sehingga, per tanggal 15 Desember 2020, HRUM mengempit 4,88% dari seluruh modal ditempatkan dalam Nickel Mines Limited.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.