JAKARTA, investor.id — PT Ifishdeco Tbk (IFSH) telah menandatangani perjanjian fasilitas kredit dengan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp 150 miliar. Transaksi dilakukan untuk tambahan modal kerja perseroan.
Manajemen Ifishdeco menyampaikan, dana yang diperoleh tersebut, dengan nilai transaksi sebesar Rp 50 miliar digunakna untuk fasilitas kredit modal kerja (KMK) revolving (baru). Secara rinci, sebanyak Ro miliar akan diserap untuk commited dan uncommited Rp 10 miliar.
“Sisanya sebesar Rp 100 miliar, digunakan untuk fasilitas KMK transaksional (baru). Tujuan dari aksi korporasi ini sebagai tambahan modal kerja perseroan dan tambahan modal kerja produksi nikel. Hal ini dilakukan dalam upaya mencapai target dan pengembagan usaha perseroan ,” jelas manajemen Ifishdeco dalam keterangan resmi belum lama ini.
Perlu diketahui, transaski yang dilakukan oleh perseroan dan Bank Mandiri merupakan transaksi material yang dikecualikan karena nilai transaksi melebihi 20% dari ekuitas perseroan berdasarkan laporan keuangan konsolidasian (audited) yang berakhir pada 31 Desember 2020.
Di sisi lain, Ifishdeco pada tahun ini mengincar penjualan bijih nikel sebesar 2 juta metrik ton, target ini meningkat 2 kali lipat dibandingkan dengan penjualan pada tahun lalu. Apabila target ini tercapai, maka perseroan dapat membukukan penjualan bersih hingga Rp 1,01 triliun pada akhir tahun.
Perseroan juga memproyeksikan laba bersih setelah pajak diperoleh sebesar Rp 160,87 miliar. Adapun, target penjualan batubara tersebut sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) yang telah disiapkan.
“Untuk mendukung target tersebut, kami sudah menyiapkan diri dari segi infrastruktur, salah satunya yakni fasilitas Jetty yang kami miliki. Revitalisasi tersebut dimulai sejak akhir 2020 lalu,” jelas Direktur Ifishdeco Muhammad Ishaq kepada Investor Daily.
Ishaq melanjutkan dengan perbaikan Jetty tersebut, saat ini pelabuhan perseroan dapat menampung kapal tongkang dengan ukuran yang lebih besar dibanding sebelumnya. Adapun strategi lainnya yakni dengan menjaga ketepatan waktu pengiriman hingga mencapai target yang telah ditentukan. “Kami optimis, Ifishdeco dapat melakukan penjualan nikel hingga lebih dari 100 ribu Mt setiap bulannya,” ujar dia.
Perseroan juga berencana memperbesar kapasitas cadangan nikel dengan akuisisi lahan tambang baru. Perseroan belum bisa memberikan rincian lahan mana yang menjadi diincar, lantaran hingga saat ini perseroan masih belum mencapai negosiasi final.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.