IHSG Turun ke 5.797, Samuel Sekuritas: Sentimen Positif Belum Cukup Kuat
TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan atau IHSG menutup sesi perdagangan di level 5.774 atau 0,4 persen lebih rendah ketimbang penutupan kemarin di angka 5.797. Padahal pada sesi pembukaan perdagangan tadi pagi indeks sempat menyentuh level 5.834.
Tim Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia memaparkan ada sejumlah sentimen positif yang mempengaruhi pergerakan IHSG hingga siang hari ini. Salah satunya adalah penguatan indeks bursa saham Amerika Serikat yang didorong oleh saham-saham teknologi.
Selain itu kian menurunnya angka klaim tunjangan pengangguran AS turut menjadi faktor eksternal positif. Sedangkan dari dalam negeri, surplus neraca perdagangan Indonesia bulan April ikut memberi pengaruh positif.
Aksi beli Investor asing juga kembali terlihat di sesi pertama perdagangan hari ini, dengan nilai net buy asing di pasar reguler mencapai Rp 80,7 miliar. Setelah beberapa hari terakhir dilepas oleh investor asing, saham dua bank BUMN yakni Bank Mandiri (BMRI) senilai Rp 111,7 miliar dan Bank BRI (BBRI) senilai Rp 26 miliar, menjadi dua teratas saham yang paling banyak dikoleksi investor asing di pasar reguler pada sesi pertama hari ini.
Adapun Bank BCA atau BBCA senilai Rp 36,8 miliar mengisi posisi teratas saham yang paling banyak dijual investor asing hari ini, disusul MLPL senilai Rp 11,4 miliar dan ASII senilai Rp 10,5 miliar.
Pada saat yang sama, saham- saham big cap komoditas metal, seperti ANTM dan INCO masing-masing turun 2,89 persen dan 2,29 persen. Sedangkan saham MDKA dan TINS melemah 2,4 persen dan 4,24 persen. Turunnya harga saham komoditas tersebut seiring dengan tren negatif harga beberapa komoditas metal, seperti emas, tembaga, dan nikel.
Dari pengamatan Tim Samuel Sekuritas tercatat lima saham yang merupakan top gainer di sesi pertama hari ini. Kelima saham itu adalah JAWA yang naik 34,71 persen ke Rp 163 per saham, FITT naik 28,9 persen ke Rp 165 per saham, ARII yang naik 25 persen ke Rp 350 per saham. Dua saham lainnya adalah TFCO yang naik 24,5 persen ke Rp 635 per saham dan IBST yang naik 20 persen ke Rp 7.800 per saham.
Adapun lima saham yang masuk dalam jajaran top loser sesi pertama hari ini adalah LUCY yang turun 7,2 persen ke Rp 51 per saham, KONI turun 7 persen ke Rp 1.860 per saham dan saham BSSR yang turun 6,9 persen ke Rp 2.270 per saham. Lalu ada saham PORT yang turun 6,9 persen ke Rp 484 per saham dan saham LMSH yang turun 6,8 persen ke Rp 1.355 per saham.
Sebelumnya Senior Technical Portfolio Advisor PT Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Alfatih memperkirakan IHSG bakal menguat pada hari ini dalam pola pullback setelah turun tajam dari support kritikal 5.944.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.