Indocement (INTP) Catat Penjualan Semen dan Klinker 4,1 Juta Ton pada Kuartal I/2021
Bisnis.com, JAKARTA - Emiten semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. mencatatkan total penjualan domestik yang terdiri dari semen dan klinker sebesar 4,1 juta ton pada kuartal I/2021. Perseroan optimistis penjualan semen akan terus bertumbuh pada kuartal II/2021 hingga akhir tahun.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indocement Antonius Marcos menunjukkan permintaan semen domestik mengalami pertumbuhan positif sejak Februari dan kian meningkat pada Maret. “Perseroan memprediksi kenaikan permintaan semen domestik nasional sebesar 5 persen dari 2020 terutama dari pertumbuhan semen curah pada semester kedua,” tulis Marcos dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (12/5/2021).
Dia menilai permintaan semen akan terkerek seiring dengan nilai anggaran infrastruktur tahun ini yang kembali ke kisaran sebelum masa pandemi. Selain itu, proyek-proyek komersial dan perumahan baru juga semakin ramai ditender tahun ini. Belum lagi keberadaan Indonesia Investment Authority (INA) akan menarik investasi untuk proyek infrastruktur utama di Indonesia.
Seterusnya, proyek infrastruktur tersebut diperkirakan bisa mendorong pembangunan konstruksi zona industri dan pabrik di sekitarnya. Selama periode Januari-Maret 2021, emiten dengan kode saham INTP ini mencatatkan penjualan domestik semen dan klinker sebesar 4,1 juta ton atau meningkat 3,7 persen dari kuartal I/2020. Baca Juga : Penjualan Semen Kuartal I/2021 Belum Kuat, Mirae Turunkan Rekomendasi Saham INTP
Sementara itu, penjualan semen saja secara tahunan naik sebesar 1,3 persen menjadi 3,9 juta ton. “Secara bersamaan permintaan pasar domestik nasional meningkat 2,2 persen sehingga pangsa pasar perseroan terkoreksi 20 bps menjadi 25,9 persen di Kuartal I/2021 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 26,1 persen,” jelas Marcos. Lebih lanut, volume penjualan produsen Semen Tiga Roda ini di luar pulau Jawa bertumbuh 11,3 persen sehingga pangsa pasar meningkat dari 15,1 persen menjadi 16,1 persen pada kuartal I/2021.
Peningkatan itu didukung oleh Pabrik Tarjun milik INTP yang sudah beroperasi normal dan juga operasi dua terminal di Pulau Sumatera (Lampung dan Palembang) yang optimal. Marcos mengungkapkan pangsa pasar perseroan pun naik menjadi 13,2 persen di Sumatera dari sebelumnya 12,0 persen. Selanjutnya Terminal Terapung di Konawe, Sulawesi Tenggara, juga dapat memastikan kelancaran pasokan semen milik INTP untuk proyek smelter sehingga secara keseluruhan pangsa pasar Indocement di pulau Sulawesi tumbuh dari 6,4 persen menjadi 8,2 persen. Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2021, emiten dengan kode saham INTP membukukan pendapatan senilai Rp3,43 triliun. Realisasi itu naik 2,23 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp3,36 triliun.
Namun, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk masih terkoreksi 12,26 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp351,31 miliar dari sebelumnya Rp400,43 miliar.
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Indocement (INTP) Catat Penjualan Semen dan Klinker 4,1 Juta Ton pada Kuartal I/2021", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20210512/192/1393313/indocement-intp-catat-penjualan-semen-dan-klinker-41-juta-ton-pada-kuartal-i2021. Author: Dwi Nicken Tari Editor : Hafiyyan
Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini: Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.