Investasi KIPI Capai Rp 1.800 Triliun, Bappeda Litbang Kaltara Sebut Modal Murni dari Swasta
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR – Kepala Bappeda Libang Kaltara Risdianto menjelaskan, proyek Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi adalah murni investasi swasta.
Proyek yang digadang menjadi industri hijau terbesar di dunia itu nantinya akan diresmikan pembangunannya oleh Presiden Jokowi pada 21 Desember mendatang.
Karena murni investasi swasta, Risdianto menyampaikan, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai salah satu sumber energi di kawasan industri maupun pelabuhan di KIPI nantinya tidak berasal dari dana pemerintah ataupun Pemprov Kaltara.
Pemprov Kaltara, kata Risdianto, hanya berperan menyelaraskan dan mendorong investasi lewat regulasi atau perizinan yang ada.
“PLTS ini nanti panel suryanya dibangun, ini yang membangun PT KIPI bukan pemerintah karena ini full investasi swasta,” kata Risdianto, Minggu (19/12/2021).
Baca juga: Dapat Surat dari Kemenko Marves, Gubernur Kaltara Sebut Tanggal Groundbreaking KIPI 16 Desember
Baca juga: Bangun KIPI Direncanakan 2 Tahun, Wagub Kaltara Yansen Minta Warga Siapkan Diri
“Kalau pelabuhan itu nanti masing-masing perusahaan kawasan industri atau pengelola kawasan yang akan membangun sesuai dengan business plan yang sudah mereka susun,” ungkapnya.
“Opsi pembangunan pelabuhan internasional dari masing-masing perusahaan, karena itu nanti untuk pelabuhan ekspor. Jadi bukan dari pemerintah, karena ini murni investasi swasta, kami di sini hanya sebagai regulator yang mendukung percepatan investasi,” tuturnya.
Risdianto memperkirakan total investasi proyek KIPI mencapai Rp 1.800 triliun dalam jangka waktu lima tahun.
Angka ini diperkirakan akan lebih tinggi, bila aktivitas dan pengembangan kawasan industri yang akan menghasilkan produk-produk seperti baterai lithium, petrokimia hingga pengolahan polysilicon, telah berjalan. Iklan untuk Anda: Lihat! Ternyata ini adalah musuh diabetes terbesar! Advertisement by
“Jadi nanti itu raw material dibawa dari Morowali dan finishing di sini, lalu nanti dari sini ke ekspor. Sehingga dari sana smelter nikelnya, barang setengah jadi dibawa ke sini, jadi di kita ini dampak lingkungan ini tidak terlalu besar, jadi produknya itu nanti baterai lithium, petrokimia, polysilicon,” katanya.
Baca juga: Polda Kaltara Pastikan Kawal Investasi, Wakapolda: tak Boleh Ada Mafia Tanah di KIPI
“Total investasi itu seingat saya sekitar 132 miliar USD, itu sekitar Rp 1.800 T dan ini terus bergerak karena ini akan terus dikembangkan,” terangnya.
Ia berharap, dengan adanya groundbreaking pembangunan KIPI oleh Presiden Jokowi, maka perekonomian masyarakat Bulungan dan Kaltara juga dapat terangkat.
“KIPI ini akan menggerakan ekonomi dan multiplier effect sangat besar, jadi tidak hanya di Bulungan saja tapi kabupaten kota lainnya yang juga sebagai penyangga akan terdampak secara ekonomi,” tuturnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Investasi KIPI Capai Rp 1.800 Triliun, Bappeda Litbang Kaltara Sebut Modal Murni dari Swasta, https://kaltim.tribunnews.com/2021/12/19/investasi-kipi-capai-rp-18-triliun-bappeda-litbang-kaltara-sebut-murni-dana-dari-swasta. Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Rahmad Taufiq
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.