GALAMEDIA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan groundbreaking pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur pada Selasa, 12 Oktober 2021 kemarin.
Pembangunan smelter Freeport Indonesia di Gresik itu disebut-sebut mampu menyerap tenaga kerja hingga 40 ribu.
"Rencana 40 ribu tenaga kerja selama masa konstruksi," kata Menteri BUMN Erick Thohir dalam acara tersebut.
Senada dengan itu, Presiden Jokowi juga membanggakan bahwa proyek tersebut sudah menyerap puluhan ribu tenaga kerja padahal baru masa konstruksi.
"Dalam masa konstruksi saja akan ada 40.000 tenaga kerja yang bisa bekerja, artinya yang terbuka lapangan pekerjaan ini akan banyak sekali," kata Jokowi.
Apalagi kata Jokowi, smelter tersebut sudah resmi beroperasi nantinya. "Belum lagi nanti kalau sudah beroperasi," ucapnya.
Namun demikian, di tengah potensi lapangan kerja yang tercipta di Jawa Timur, aktivis HAM Natalius Pigai justru melayangkan protes.
Pigai menyoroti adanya ketidakadilan justru dialami masyarakat Papua saat ini.
"Ini tidak adil bagi Papu. Papua dapat apa?," kata Pigai dalam cuitannya Rabu, 13 Oktober 2021.
Ia mengatakan bahwa dirinya konsisten membela kemanusiaan dan keadilan terutama berkaitan dengan masyarakat Papua.
"Semua yang baik akan terlihat, yang buruk juga akan ketahuan. Saya bukan orang jahat, saya pembela kemanusiaan & keadilan." tegas Natalius Pigai.***
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.