Jorjoran! Harum Energy Caplok Lagi Smelter Nikel Hampir Rp1 T
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pertambangan yang dimiliki oleh taipan Kiki Barki, PT Harum Energy Tbk (HRUM) kembali memperkuat ekspansi ke bisnis nikel.
Kali ini Harum melalui anak usahanya PT Tanito Harum Nickel membeli 259.603 saham baru atau 24,5% dari jumlah saham yang dikeluarkan oleh PT Infei Metal Industry atau PT IMI dengan harga jual beli sebesar US$ 68,60 juta.
Nilai akuisisi ini setara dengan Rp 960,40 miliar.
PT IMI adalah perusahaan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia dan bergerak di bidang pemurnian nikel (smelter).
Direktur Utama Harum Energy Ray A Gunara mengatakan tujuan dari transaksi ini adalah untuk mengembangkan kegiatan usaha hilir penambahan nikel milik perusahaan ke tahap pengolahan untuk meningkatkan nilai tambah.
"Tidak ada dampak material dari pembelian saham tersebut terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha," katanya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (22/2/2021).
Sebelumnya Harum juga mengakuisisi Nickel Mines Limited, tambang nikel asal Australia sebesar AUD 34,26 juta atau setara Rp 369 miliar dan mengakuisisi 51% saham PT Position milik Aquila Nickel Pte Ltd atau setara dengan 24.287 saham perusahaan. Aquila tercatat berbasis di Singapura.
Harga jual beli dengan Aquila diteken sebesar US$ 80.325.000 atau setara dengan Rp 1,12 triliun (kurs Rp 14.000/US$).
Ray mengatakan PT Position adalah perusahaan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum di Indonesia dan memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk komoditas nikel.
Baca: Harga Batu Bara Turun Terus, Nasib Sahamnya Piye?
"Tujuan dari transaksi yang dilakukan oleh perusahaan adalah mengembangkan dan memperluas kegiatan usaha d bidang pertambangan," kata Ray.
Setelah pembelian Nickel Mines pada Juni 2020, manajemen Harum berencana akan meningkatkan porsi kepemilikan sahamdi perusahaan tersebut.
"Kami berpendapat bahwa Nickel Mines Ltd merupakan investasi yang sangat prospektif sehingga kami akan mempertimbangkan untuk menambah kepemilikan saham kami," kata Ray, Selasa (8/9/2020)
Hanya saja, mengenai jumlah saham, saat pembelian, dan harga pembelian akan sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar.
"Seperti yang telah kami informasikan di laporan keuangan dan laporan-laporan kami yang lain, harga saham Nickel Mines Ltd saat ini sudah jauh lebih tinggi dibandingkan harga saham pada saat kami melakukan akuisisi saham tersebut. Hal ini akan menjadi pertimbangan bagi kami untuk melakukan investasi di Nickel Mines Ltd," kata Ray.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.