Kebanjiran Permintaan, TPMA Optimis Kinerja Bakal Tumbuh 30% dan Tambah 4 Kapal Tahun Ini
Meningkatnya permintaan batu bara di beberapa negara membuat perusahan pelayaran, PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) kebanjiran pesanan. Perseroan pun berencana untuk menambah 3 hingga 4 set kapal tunda dan tongkang pada tahun ini.
Presiden Direktur PT Trans Power Marine Tbk, Ronny Kurniawan mengatakan bahwa hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pengangkutan batubara dan nikel yang tengah meningkat.
âBahan curah yang kita angkut sedang booming yaitu batubara dan nikel sehingga kebutuhan sangat besar atas kapal tongkang. Karena saat pandemi lalu kapal yang angkut batubara banyak yang pindah ke nikel sehingga kebutuhan juga luar biasa,â ucapnya, dalam papparan publik, di Jakarta, Kamis (17/6/2021).
Baca Juga: Tarif Sewa Kapal Bakal Naik, Buana Lintas Lautan (JK:BULL) Optimis Prospek Bisnis Bakal Moncer
Ia bahkan menuturkan bila saat ini tingkat utilissasi kapal yang dimiliki perseroan mencapai 100%.Hla ini tidak terlepas dari keputusan perusahaan batubara yang meningkatkan produksi guna memanfaatkan naiknya harga batubara.
âHarga batubara juga tinggi sekai produsen batubara memanfaatkan kondisi sehingga produksi besar sehingga kebutuhan kapa sangat besar. Kapal kita semua tidak menganggur masih kerja 100% kecuali yang maintainence,â terangnya.
Untuk itu, perseroan akan menambah sebanyak-banyaknya 4 set kapal tunda dan tongkang berukuran 300 atau 400 feet pada tahun ini. Guna memuluskan rencana tersebut perseroan akan menyiapkan dana hingga senilai Rp150 miliar yang akan berasal dari dana kas internal juga pinjaman perbankan.
âStrategi penambahan kapsl bisa baru dan bekas. Kalau yang bekas harga lebih rendah, dan yang baru sangat tinggi sekarang. Sampai juni ini memang belum ada komitmen kita masih menawar dan melihat. Harga kapal 300 feet itu sekitar Rp42 miliar memang sangat tinggi. Pendanaan itu 70% bank dan 30% equity. Pembiayaan bank sudah ada dari bca. Eksekusinya masih tunggu harga besi turun,â tuturnya.
Baca Juga: Harum Energy (JK:HRUM) Milik Taipan Kiki Barki Habiskan Nyaris Rp500 Miliar untuk Perusahaan Nikel Australia
Dengan adanya penambahan kapal serta membaiknya kondisi pasar, Direktur PT Trans Power Marine Tbk, Rudy Setiono pun optimis tahun ini kinerja perseroan akan tumbuh hingga sebesar 30%.
âTahun 2020 dibanding 2021 kami optimis akan ada pertumbuhan lebih dari 5-10% karena 2020 turun banyak. Tapi hingga pertengahan 2021 ini kami yakin bisa tumbuh 30%,â ucap Rudy.
Sementara itu, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, TPMA memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 57.93 miliar atau Rp 22 per saham. Pasalnya, meskipun situasi ekonomi global di tahun 2020 kurang menguntungkan sebagai imbas dari pandemi Covid-19, TPM tetap dapat bertahan dalam industri pelayaran nasional, dengan ditandai oleh adanya pendapatan usaha sekitar US$39,8 juta dan membukukan laba sebesar US$2,2 juta.
TPM juga membagikan dividen tunai sebesar Rp57.93 miliar sebagai ucapan terima kasih atas dukungan pemegang saham selama iniâ tambahnya.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.