Kemenperin Punya Tugas Kawal Realisasi Investasi Rp921,8 Triliun hingga 2030
Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perindustrian menyatakan kesiapannya untuk memacu realisasi dan pengembangan proyek hilirisasi dari 81 investasi yang masuk ke Indonesia.
Adapun dari 81 proyek dengan total nilai investasi sebesar Rp921,84 triliun tersebut realisasi dan pengembangan proyek hilirisasinya akan dikebut selama 2023-2030.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, dari total investasi tersebut, bakal menyerap tenaga kerja sebanyak 125.286 orang.
Dari investasi ini, tentunya akan menciptakan lapangan kerja yang banyak. Hal ini yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Selain itu juga akan mengurangi tingkat pengangguran, baik itu karena pandemi atau angkatan kerja baru,” katanya, Minggu (7/3/2021).
Agus mengemukakan di sektor hilirisasi petrokimia, Kemenperin terus mendorong realisasi investasi pengembangan industri petrokimia PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban, yang akan menghasilkan produk olefin dan aromatik.
Berikutnya, Kemenperin bakal memacu hilirisasi nikel dalam rangka meningkatkan nilai tambah bahan baku nikel dan kobalt yang tersedia di Indonesia. Bahan baku ini dapat digunakan dalam pembuatan baterai kendaraan listrik.
“Saat ini, secara total kita punya 30 smelter yang beroperasi, kemudian yang sedang konstruksi 20 smelter, dan dalam tahap feasibility study sebanyak 9 smelter,” sebut Agus.
Menurutnya, smelter tersebut berperan untuk menguatkan struktur industri dalam negeri agar lebih berdaya saing di kancah global. “Implikasi dari kebijakan hilirisasi ini, industri logam dasar pada tahun 2020 tumbuh 5,87 persen, ekspornya pun tumbuh 30 persen bahkan mampu menyumbang devisa negara hingga US$22 miliar,” katanya.
Saat ini, Indonesia memiliki 30 persen dari cadangan bijih nikel dunia, sehingga menjadi jaminan bahan baku untuk investasi di sektor baterai kendaraan listrik, yang pada akhirnya akan menarik investasi di sektor kendaraan listrik.
Beberapa perusahaan yang akan memproduksi bahan baku baterai listrik nikel-kobalt, di antaranya adalah PT QMB (Sulawesi Tengah), PT. Halmahera Persada Lygend (Pulau Obi), PT Weda Bay Nickel (Maluku Utara), dan PT Smelter Nikel Indonesia (Banten).
Sedangkan, untuk hilirisasi minyak sawit, pemerintah telah mendorong program B30 (mencampur 70 persen BBM diesel dengan 30 persen FAME/Biodiesel). Upaya simultan pemerintah ini untuk mengurangi impor BBM diesel sekaligus mengendalikan emisi pencemaran udara.
Agus menyebut realisasi penanaman modal sektor industri di Tanah Air tumbuh 26 persen, dari 2019 yang mencapai Rp216 triliun menjadi Rp272,9 triliun pada 2020. “Kami memberikan apresiasi kepada pelaku industri atas komitmennya merealisasikan investasinya di Indonesia,” ujarnya. Sektor industri masih konsisten memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional melalui realisasi penanaman modal.
Sepanjang 2020, investasi manufaktur mampu menunjukkan geliat positif, meskipun di tengah terpaan yang cukup berat akibat pandemi Covid-19. Berdasarkan catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pada Januari-Desember 2020, sektor industri menggelontorkan dananya sebesar Rp272,9 triliun atau menyumbang 33 persen dari total nilai investasi nasional yang mencapai Rp826,3 triliun.
Hasilnya, realisasi investasi secara nasional pada tahun lalu melampaui target yang dipatok sebesar Rp817,2 triliun atau menembus 101,1 persen.
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Kemenperin Punya Tugas Kawal Realisasi Investasi Rp921,8 Triliun hingga 2030", Klik selengkapnya di sini: https://ekonomi.bisnis.com/read/20210307/257/1364795/kemenperin-punya-tugas-kawal-realisasi-investasi-rp9218-triliun-hingga-2030. Author: Ipak Ayu H Nurcaya Editor : Yustinus Andri DP
Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini: Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.