Kenaikan Harga Nikel Topang Kinerja Vale Indonesia di Kuartal I-2021
Jakarta: PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatat penjualan kuartal I-2021 sebesar USD206,6 juta. Angka tersebut naik 18 persen dibandingkan periode kuartal I-2021 yang sebesar USD174,65 juta.
CEO dan Presiden Direktur Nico Kanter mengatakan naiknya kinerja penjualan disebabkan oleh harga realisasi rata-rata nikel yang lebih tinggi yaitu USD13.912 per metrik ton.
Harga realisasi rata-rata yang lebih tinggi pada kuartal I-2021 ini mengimbangi penurunan tingkat penjualan selama triwulan tersebut. Adapun produksi nikel dalam matte pada kuartal I-2021 sebanyak 15.198 metrik ton dan penjualan nikel matte sebesar 14.847 metrik ton.
"Kami diuntungkan oleh adanya kenaikan harga nikel pada triwulan pertama tahun ini, di saat kami juga berhasil mengendalikan biaya operasi kami di tengah kenaikan harga bahan bakar dan batu bara," kata Nico dalam keterangan tertulis, Selasa, 27 April 2021.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dari kinerja tersebut, INCO membukukan laba bersih sebesar USD33,69 juta di kuartal I-2021, meningkat 16,37 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar USD28,95 juta.
Untuk kas dan setara kas pada 31 Maret 2021, perusahaan mencatat sebesar USD386,2 juta, turun sedikit dari posisi pada 31 Desember 2020 sebesar USD388,7 juta. Manajemen mengatakan akan senantiasa berhati-hati mengontrol pengeluaran untuk menjaga ketersediaan kas.
Sementara dari sisi belanja modal atau capital expenditure (capex), perusahaan mencatat telah mengeluarkan sekitar USD38,5 juta pada kuartal I-2021. Jumlah tersebut mengalami penurunan dari yang dikeluarkan pada kuartal IV-2020 sebesar USD47,7 juta.
Di tahun ini perusahaan mengalokasikan capex sebesar USD130 juta yang akan digunakan untuk pembangunan kembali furnace 4 dan peremajaan alat berat tambang serta pengembangan tambang.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.