Keruk Terus, Realisasi Produksi Batu Bara Capai 237 Juta Ton
Jakarta - Pemerintah mencatat, realiasi produk batu bara hingga Mei 2021 mencapai 237 juta ton. Realisasi tersebut sekitar 38% dari target tahun ini sebanyak 625 juta ton.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM, Ridwan Djamaluddin dalam rapat kerja dengan Komisi VII, Senin (7/6/2021).
"Dari sisi produksi target 2021 adalah 625 juta ton dan sudah tercapai 38% nya atau sejumlah 237 juta ton. Beberapa kendala yang dialami oleh badan usaha antara lain kondisi cuaca, bencana pada awal 2021," katanya.
Sementara, realisasi pemanfaatan batu bara untuk dalam negeri atau domestic market obligation (DMO) sebesar 51,8 juta ton.
"Target DMO batu bara 2021 sejumlah 137,5 juta ton, dan pada 31 Mei 2021 telah tercapai 51,8 juta ton," katanya.
Lebih lanjut, dia menambahkan, pada tahun ini ada tambahan 4 fasilitas pemurnian atau smleter yang rampung tahun ini. Jadi total smelter tahun ini akan menjadi 23 smelter.
"Mengenai pembangunan fasilitas pengolahan mineral atau smelter tahun 2021 ini ditargetkan akan terdapat 23 smelter secara keseluruhan, dengan tambahan 4 smelter yang selesai 2021," katanya.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.