Krisis Oksigen Medis, Tim Mitigasi IDI Minta Rumah Sakit Hitung Kebutuhan
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Mitigasi Dokter PB IDI, Mohammad Adib Khumaidi, mengatakan krisis oksigen yang terjadi di banyak rumah sakit saat ini diakibatkan pasokan dan permintaan (supply and demand) yang tak sesuai.
Ia menyebut masih banyak rumah sakit tak siap dalam merencanakan lonjakan kasus. "Memang problemnya itu supply dan demand yang tak sesuai. Kebutuhan permintaan sangat tinggi, sehingga dia (rumah sakit) sekarang mengisi harus lebih cepat, bisa dua hari sekali," kata Adib saat dihubungi, Senin, 5 Juli 2021.
Adib mengatakan kebanyakan rumah sakit masih kaget dan cenderung baru mencari pasokan baru sesaat sebelum habis. Padahal, seharusnya dengan meningkatnya pasien Covid-19, rumah sakit juga mengubah jadwal pengisian rutinnya.
"Mereka harus bisa menghitung berapa kapasitas kebutuhan, dengan kondisi sekarang, dan isinya kapan. Agar terinfokan ke supplier," kata dia.
ADVERTISEMENT
Jika dibiarkan, maka akan sangat banyak rumah sakit yang hanya bisa menunggu pasokan oksigen datang. Padahal, kebutuhan pasien terpapar Covid-19 akan oksigen sangat krusial.
Perencanaan seperti ini, kata Adib, harus dilakukan semua rumah sakit. Apalagi saat ini, rumah sakit hanya diisi oleh pasien dengan gejala sedang hingga berat, yang sudah hampir pasti membutuhkan oksigen.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.