Laba bersih Merdeka Copper Gold (MDKA) turun 84,66% di semester I-2021
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) tertekan sepanjang semester I-2021. Emiten pertambangan logam mineral ini membukukan laba bersih US$ 5,86 juta. Angka ini merosot 84,66% dari realisasi laba bersih MDKA di periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 38,26 juta.
Alhasil, laba bersih per saham dasar MDKA menyusut menjadi US$ 0,0003 dari sebelumnya US$ 0,0017 per saham.
Menurunnya laba bersih MDKA seiring dengan menurunnya pendapatan. Pada enam bulan pertama 2021, MDKA membukukan pendapatan senilai US$ 135,417 juta, menurun 31,8% dari pendapatan di semester I-2020 yang mencapai US$ 198,81 juta.
Pendapatan MDKA didominasi oleh penjualan emas, perak dan tembaga katoda kepada pihak ketiga ekspor, yakni mencapai US$ 119,62 juta. Disusul penjualan kepada pihak ketiga domestik sebesar US$ 14,69 juta. MDKA juga mengantongi pendapatan lain-lain senilai US$ 1,17 juta.
Adapun transaksi penjualan kepada satu pelanggan yang melebihi 10% dari penjualan bersih diantaranya kepada Precious Metals Global Markets (HSBC) senilai US$ 77,97 juta, Mitsui & Co. Ltd senilai US$ 16,98 juta, PT Karya Sumiden Indonesia senilai US$ 14,69 juta, dan Posco International Corporation senilai US$ 14,06 juta.
Meski demikian, MDKA mencatatkan penurunan di sejumlah beban. Beban pokok pendapatan menurun 12,3% dari semula US$ 122,43 juta menjadi US$ 107,00 juta. Beban keuangan juga menurun 34,3% menjadi US$ 5,53 juta.
Hanya saja, sejumlah beban juga mengalami kenaikan. Misalkan beban umum dan administrasi yang naik menjadi US$ 13,01 juta dari sebelumnya US$ 12,61 juta. Beban lain-lain juga naik 68,47% menjadi 5,23 juta. Kenaikan beban lain-lain ini didorong oleh biaya perbaikan heap leach sebesar US$ 17,39 juta. Namun, MDKA mendapatkan pendapatan atas klaim asuransi senilai US$ 20 juta pada semester I kemarin.
Per 30 Juni 2021, jumlah aset MDKA mencapai US$ 1,91 miliar, yang terdiri atas liabilitas senilai US$ 455,06 juta dan ekuitas senilai US$ 735,99 juta.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.