Libur Imlek Harga Timah Tertekan Dalam Jangka Pendek
Harga timah di China diperkirakan tertekan selama masa libur panjang tahun baru China (Imlek). Seluruh rantai industri timah ditutup secara bertahap.
Selama liburan hingga 6 Februari itu, pasokan dan permintaan timah masih lemah. Peleburan timah utama di negara itu sebagian besar ditutup sejak 26 Januari. Dengan demikian, produksi timah olahan pada bulan Januari tidak akan terlalu terpengaruh oleh faktor liburan.
“Dan pabrik peleburan akan secara intensif melanjutkan produksi di sekitar Festival Lentera, yang diharapkan berdampak lebih besar pada output pada bulan Februari. SMM percaya bahwa produksi smelter pada bulan Februari akan turun menjadi 11.540 metrik ton,” tulis analis Shangai Metals Market (SMM), Jumat (28/1/20220.
Masa liburan, perusahaan hilir timah dibagi dalam perbedaan regional. Di kawasan Pearl River Delta dimulai 20 Januari dan berakhir 10 Februari.
Perusahaan di wilayah lain mengambil liburan lebih lambat daripada di wilayah Delta Sungai Mutiara, dan sebagian besar akan melanjutkan produksi lebih awal sekitar 8 Februari.
“Secara umum, meskipun pabrik peleburan sebagian besar akan ditutup selama liburan CNY, beberapa pabrik peleburan berukuran besar yang mengambil bagian terbesar dari produksi timah dalam negeri, akan mempertahankan produksi selama liburan,” ujarnya.
Dengan demikian, output timah dari peleburan pada Februari akan turun sedikit dari Januari. Di sisi permintaan, SMM memperkirakan, perusahaan solder melihat periode liburan dalam melakukan pembelian.
“Ada kemungkinan lebih besar bahwa persediaan timah domestik akan meningkat di tengah surplus pasokan jangka pendek, yang membebani harga timah,” tambahnya.
Saat penutupan pasar logam di Shanghai Futures Exchange (SHFE) Jumat pekan lalu, harga logam dasar bervariasi pada hari perdagangan terakhir menjelang Tahun Baru Imlek. Tembaga turun 0,31%, aluminium naik 2,05%, timbal turun 1,3%, seng melonjak 2%, timah bertambah 0,86%, dan nikel turun 1,28%.
Timah SHFE ditutup naik 0,86% atau 2.810 yuan pada 329.600 yuan per metrik ton, dengan open interest turun 7.086 lot menjadi 34.907 lot.
Pasar spot sudah dalam suasana liburan, dengan sedikit transaksi. Pedagang sebagian besar tutup selama liburan, sementara beberapa smelter akan mempertahankan produksi normal selama liburan CNY.
Pabrik peleburan yang diistirahatkan tersebut diharapkan dapat kembali berproduksi secara normal mulai 15 Februari yang akan membebani produksi timah. Stok timah SHFE naik 377 metrik ton menjadi 2.650 metrik ton menunjukkan pasar yang tenang.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.