Listrik Smelter Feni Haltim Antam Akan Dipasok dari PLTD
Jakarta, CNBC Indonesia - Fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) feronikel (Feni) di Halmahera Timur (Haltim), Maluku Utara, milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) hingga saat ini masih belum beroperasi karena terkendala pasokan listrik. Namun agar smelter ini bisa segera beroperasi, ditargetkan pada akhir tahun ini atau maksimal kuartal I 2022, fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) sudah akan tersedia dan bisa menunjang operasi smelter untuk jangka pendek.
Hal tersebut disampaikan oleh Orias Petrus Moedak, Direktur Utama MIND ID dalam acara diskusi dengan media, Jumat (07/05/2021). Dia menegaskan, pasokan listrik di smelter tersebut harus segera tersedia, sehingga smelter bisa segera beroperasi.
"Feni Haltim kita rencanakan akhir tahun ini atau kuartal I tahun depan jadi. Secepatnya Feni Haltim cepat sudah harus jadi yang dieselnya," ungkapnya.
Dia mengatakan, Antam akan membangun PLTD terlebih dahulu sambil menunggu dibangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) oleh PLN. Dia menyebut, pihak Antam dan PLN sudah menandatangani kontrak jual beli listrik ini, sehingga PLN bisa segera membangun pembangkit listriknya. PLTU dari PLN ini akan memasok listrik untuk smelter feronikel Haltim dalam jangka menengah dan jangka panjang.
"Akan ada overlap (tumpang tindih) di tahun ketiga, overlapping karena (PLTD) masih bisa dipakai minimal lima tahun," ujarnya.
Seperti diketahui, smelter ini mengalami keterlambatan dari sisi pasokan listrik. Berdasarkan informasi Antam, kemajuan konstruksi smelter feronikel di Halmahera Timur ini sudah mencapai 98% pada awal tahun ini dan telah menyelesaikan uji coba tanpa beban (no load test) terhadap smelter ini.
Smelter feronikel Haltim line-1 memiliki kapasitas 13.500 ton nikel dalam feronikel (TNi). Adapun kapasitas pembangkit yang dibutuhkan untuk memproduksi feronikel ini mencapai 75 mega watt (MW). Bila smelter ini beroperasi, maka total kapasitas produksi feronikel tahunan Antam naik menjadi 40.500 TNi.
"Pabrik feronikel Haltim ada keterlambatan dari sisi listrik, diharapkan selesai lebaran sudah ada pemenang yang harus disediakan PLTD dan sambil membangun PLTU," tutur Orias.
Sebelumnya, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril kepada CNBC Indonesia mengatakan PT PLN (Persero) akan memenuhi kebutuhan listrik untuk smelter feronikel di Halmahera Timur milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).
Bob mengatakan Antam bakal beli listrik dari PLN untuk tahap suplai listrik jangka menengah dan jangka panjang. Sementara untuk jangka pendek, menurutnya Antam sedang melakukan proses pengadaan.
"Jadi (beli listrik) untuk tahap menengah dan jangka panjang. Saat ini untuk jangka pendek mereka lagi melakukan proses pengadaan," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (05/01/2021).
Lebih lanjut Bob mengatakan, PLN akan mulai memasok listrik smelter feronikel Antam tersebut pada 2026 dengan kapasitas kurang lebih 100 mega watt (MW).
"2026, lebih kurang 100 MW," paparnya saat ditanya kapan PLN mulai memasok listrik tersebut.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.