Menko Luhut: Indonesia Tak Lagi Kalah dari Vietnam dalam Tangkap Investasi Asing
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan Indonesia tak lagi kalah dari Kamboja dan Vietnam dalam menangkap investasi asing. Sebab, saat ini investasi asing yang masuk ke Indonesia lebih besar dari dua negara di Asia Tenggara itu.
"Saya kira enggak juga kalau sekarang. Kalau Anda bilang masif, enggak. Kalau 2 tahun lalu iya bisa jadi," kata Luhut dalam Dialog Special: Tantangan dan Optimisme Investasi 2021, Jakarta, Rabu (3/2).
Luhut menyebut, investasi yang masuk ke Vietnam sebesar USD 9 miliar atau sekitar Rp126 triliun. Sedangkan investasi yang masuk ke Kamboja sebesar USD 3,7 miliar atau setara Rp51,8 triliun. Sementara itu, investasi yang masuk ke Indonesia sebesar Rp412 triliun.
"Kalau kita, Rp412 triliun, lebih banyak kita," kata dia.
Sehingga, Luhut menolak bila investasi yang masuk ke Indonesia tidak semasif yang diterima Vietnam. Apalagi, di Halmahera Tengah, Maluku Utara akan ada investasi yang akan mengelola lahan 12 ribu hektare.
Dari investasi tersebut akan dibangun dua kilang yang berpotensi menyerap 100 ribu tenaga kerja. Kilang-kilang itu akan menghasilkan produk turunan yang bisa menghasilkan produk baru lagi.
"Ada 2 smelter, ada copper dan nikel ore yang ada turunannya. Nanti ada yang kawin di bawahnya. Ini bisa bikin macam-macam dan itu kita akan punya dari semua," kata dia mengakhiri. [idr]
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.