Menperin Agus Dorong Pengembangan Smelter Aluminium di KI Galang Batang
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa keberadaan alumni refinery PT. Bintan Alumnia Indonesia menjadi sangat penting dalam rangka mendukung program kebijakan hilirisasi berbasis SDA yang sedang dijalankan pemerintah.
"Terutama apabila nantinya proyek ini diperlukan dengan turut dibangunnya smelter aluminium di Kawasan Industri Galang Batang Tanjung Pinang," kata Menperin Agus dikutip dari laman Instagrammnya @agusgumiwangk (26/1).
Menurutnya, proyek ini penting karena merupakan pelaksanaan komitmen pemerintahan Bapak Presiden Joko Widodo untuk menjalankan hilirisasi bahan tambang dalam negeri seperti yang baru saja dilepas ekspor perdananya oleh Bapak Presiden Joko Widodo pada hari Selasa (25/1) di Bintan.
"Sebagai ilustrasi, dari 4 ton bijih bauksit diperoleh 2 ton alumina yang akan menjadi 1 ton Ingot Aluminium. Jika dikonversi secara nilai, peningkatan nilai tambah yang akan diperoleh dari bijih bauksit menjadi alumina sebesar 3,5 kali lipat dan dari alumina menjadi Ingot Aluminium sebesar 3,5 kali lipat," papar Agus.
Menperin Agus berharap proyek ini dapat terealisasi sampai terwujudnya smelter aluminium tersebut, sehingga program substitusi impor ingot aluminium dapat segera terlaksana.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan pelepasan ekspor perdana tahun 2022 smelter grade alumina produksi PT Bintan Alumina Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, Selasa (25/01/2022).
Jokowi mengapresiasi perusahaan yang telah berani melakukan hilirisasi industri bahan mineral dan tambang.
“Saya terima kasih ada perusahaan-perusahaan seberani ini membangun dengan investasi tentu saja dengan risiko-risiko yang ada. Kita harapkan semua bahan mentah kita olah sendiri di Tanah Air,” ujar Presiden Jokowi
Pada kesempatan tersebut, Jokowi kembali menekankan pentingnya hilirisasi industri dengan mulai menghentikan ekspor bahan mentah.
Presiden pun mendorong agar perusahaan-perusahaan dapat melakukan pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi sehingga meningkatkan nilai tambah dari produk tersebut.
“Ini harganya harga bahan mentah. Seperti tadi disampaikan oleh Pak Airlangga Hartarto, harusnya bisa 15 kali lipat hanya dijual 30 tadi. Padahal kalau menjadi barang jadi bisa 700. Ini enggak bisa diterus-teruskan,” lanjutnya.
Hilirisasi industri, tambah Presiden, juga akan memberikan banyak keuntungan bagi negara seperti pajak baik pribadi maupun perusahaan hingga pembukaan lapangan kerja bagi masyarakat.
“Yang paling penting membuka lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya, bisa 7 ribu, kemarin di Konawe 27 ribu, di Morowali 45 ribu, ini yang dibutuhkan rakyat,” imbuhnya.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.