Menperin Optimistis Indonesia Mampu Bangun Industri Kendaraan Listrik
Jakarta: Menteri Perindustrian Agus Gumiwang optimistis Indonesia dapat membangun industri kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dari hulu ke hilir. Hal ini seiring dengan sumber daya berupa bahan baku hingga manufaktur baterai listrik yang dimiliki Indonesia.
"Dengan sumber daya yang dimiliki, Indonesia mampu mendukung rantai pasokan baterai untuk kendaraan listrik, mulai dari bahan baku, kilang, manufaktur baterai, perakitan baterai, manufaktur kendaraan listrik, hingga daur ulang baterai kendaraan listrik," kata Agus dalam acara Investor Daily Summit 2021, Rabu, 14 Juli 2021.
Ia menjelaskan proyeksi pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia akan meningkat pesat. Permintaan kendaraan listrik secara global diprediksi mencapai 55 juta unit pada 2040.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Selain itu, peningkatan kebutuhan baterai lithium juga akan meningkat. Pada 2030 akan melebihi 500 GWH. Kemudian pasar penjualan dan produksi otomotif di Asean akan menjadi yang terbesar. Pada 2025 penjualan dan produksi otomotif akan tumbuh dua juta unit.
"Ini bisa menjadi peluang untuk mengembangkan kendaraan listrik di dalam negeri," ujar dia.
Agus menambahkan baterai akan menjadi komponen paling penting dalam kendaraan listrik. Ia pun menilai Indonesia memiliki kekuatan dalam membangun industri baterai tersebut.
Saat ini sudah ada sembilan perusahaan yang mendukung industri baterai. Sebanyak lima perusahaan merupakan penyedia bahan baku baterai, dan empat perusahaan produsen baterai.
"Keunggulan utama dari manufaktur ini di Indonesia adalah baterai yang terbuat dari lithium. Hal ini didukung kemampuan Indonesia menyediakan sumber daya, karena Indonesia punya cadangan nikel terbesar di dunia," pungkasnya
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.