Menteri Investasi Beberkan Rencana Pembangunan Smelter Freeport di Papua
Jakarta: Pemerintah saat ini tengah menggodok rencana investasi fasilitas pemurnian tambang mineral di Papua. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengaku mendapat banyak keluhan dan protes terkait pembangunan pabrik smelter Freeport di luar Papua.
Bahlil mengatakan smelter yang dibangun di kawasan khusus ekonomi JIIPE Gresik merupakan keputusan yang diambil pada 2017-2018 dengan pertimbangan kesiapan infrastruktur.
"Pertimbanganya adalah, saat itu infrastruktur di Papua dianggap belum memadai salah satunya listrik," kata Menteri Investasi/ Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia, Kamis, 28 Oktober 2021.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dalam konferensi pers tentang realisasi investasi kuartal ketiga 2021 hari Rabu, 27 Oktober 2021, Bahlil mengakui mendapat banyak keluhan dan protes tentang pembangunan pabrik smelter yang tidak dibangun di Papua.
Bahlil mengaku sudah melakukan komunikasi secara intensif dengan Presiden Jokowi terkait aspirasi masyarakat, agar pembangunan smelter dilakukan di Papua. Pihaknya saat ini tengah merumuskan langkah-langkah komprehensif terkait upaya pembangunan pabrik smelter Freeport di Papua.
"Kami sekarang sudah merumuskan langkah-langkah komprehensif antara PT Freeport dengan Kementerian BUMN,” kata Bahlil.
Pihaknya juga telah berkomunikasi dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral( ESDM) untuk kedepannya pembangunan smelter akan dilakukan di Papua.
Bahlil berjanji akan memperjuangkan agar setidaknya ada satu pabrik smelter Freeport yang dibangun di Papua. Namun Ia juga meminta seluruh pihak mendukung dan tidak menghambat jalannya proyek ini. (Imanuel Rymaldi Matatula)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.