Mid Desember Vale Bakal Setop 1 Tanur Smelter Selama 5 Bulan
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Vale Indonesia Tbk (INCO), perusahaan tambang dan pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel asal Brazil, berencana akan menghentikan (shutdown) operasional satu tanur smelter pada pertengahan Desember 2021.
Febriany Eddy, Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk, dalam Rapat Denga Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI mengatakan, penghentian satu tanur smelter ini akan berlangsung selama lima bulan.
Dia mengatakan, rencana penghentian ini seharusnya dilakukan sejak awal tahun ini, namun karena masih pandemi Covid-19, ahli teknologi dari luar negeri tidak bisa masuk, sehingga harus diundur menjadi 14 Desember ini.
"14 Desember, kami shutdown lima bulan untuk 1 tanur," ungkapnya dalam RDP Komisi VII DPR RI, Rabu (10/11/2021).
Dia mengatakan, penghentian satu tanur ini akan berdampak pada produksi nikel pada tahun depan. Dia menyebut, pada 2020 produksi nikel matte Vale diperkirakan masih di kisaran 65 ribu ton, sama seperti tahun ini.
"Tahun depan produksi akan sama seperti tahun ini 65 ribu ton," ujarnya.
Dia menyebut, penghentian tanur ini dilakukan karena perlu dibangun ulang pasalnya umurnya telah mencapai di atas 20 tahun
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.