Pemerintah Optimis Industri Baterai Lithium untuk Mobil Listrik di Indonesia Segera Beroperasi
JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah sangat percaya diri industri baterai lithium atau baterai untuk kendaraan listrik di Indonesia akan segera beroperasi.
Industri kendaraan listrik mampu membuat Indonesia menjadi motor bagi perkembangan industri di masa depan. Salah satu modal utama yang mendukung target ini adalah cadangan nikel yang melimpah.
Bahkan pemerintah sudah melarang ekspor nikel mentah ke luar negeri.
Sebelumnya Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengatakan produsen kendaraan listrik raksasa dunia Tesla akan berinvestasi di Indonesia.
Secara total investor, potensi investasi pabrik baterai mobil listrik mencapai Rp 142 triliun.
Salah satu kawasan industri yang dipromosikan adalah Batang, Jawa Tengah. Sebagai pemanis bagi investor, pada lima tahun pertama, tanah industriu disewakan secara gratis.
Mimpi mobil listrik selain investasi yang membuka lapangan kerja adalah "membirukan" langit Indonesia. Tetapi dalam proses produksinya, aspek lingkungan tetap harus dihitung.
Sampai saat ini, ada empat perusahaan besar yang segera merealisasi investasinya di Indonesia. Perusahaan ini suddah punya reputasi tinggi di industri mobil listrik terutama dari Tiongkok, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.