Pemprov Sulsel Bakal Garap Pembangunan Smelter di Lutim
Nilai investasinya, kata Jayadi, bergantung dari tungku yang akan dibuat. Nilai investasi untuk dua tunggu diprediksi Rp4 triliun, sementara jika empat desain tungkunya diperkirakan mencapai Rp6-7 triliun.
“Tergantung nanti. Yang jelas kalau dia buat smelter tergantung berapa tungku. Kalau tungkunya 1 atau 2 bisa saja sampai 4 triliun. Tetapi kalau sampai 4 tungku wah bisa sampai Rp6 sampai Rp7 triliun,” sebutnya.
Hadirnya smelter tersebut dianggap sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat, di mana tenaga kerja yang diprediksi akan terserap sekira 4 ribu hingga 6 ribu orang.
“Banyak yang dirumahkan. Banyak di-PHK. Banyak yang misalnya kehilangan pekerjaan, dengan adanya investasi yang orientasinya padat karya pasti akan merekrut paling tidak 4.000-6.000 orang,” sebut Jayadi Nas.
Tah hanya soal lapangan kerja, smelter ini akan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Diharapkan, dengan rencana ini bisa melahirkan Vale baru di Sulsel.
“Paling penting adalah investor datang ada lapangan kerja, para pekerja kita bekerja disitu yang kuat adalah PAD. Kita di pemerintahan akan mempermudah mereka supaya betul-betul bisa masuk investasi,” jelasnya.(*)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.