Perhatian! Nikel Ukir Rekor Harga Tertinggi 7 Tahun
Jakarta, CNBC Indonesia - Nikel mengukir rekor harga tertinggi baru siang ini. Harga tertinggi sebelumnya tercipta tujuh tahun lalu di US$ 21.174/ons pada 12 Mei 2014.
Kemarin (4/1/2021) harga nikel ditutup di US$ 21.137/ton, naik 1,83% dibandingkan posisi hari sebelumnya.
Laju harga nikel terdorong oleh kendala pasokan. Persediaan nikel di China, konsumen utama nikel jatuh pada akhir tahun lalu.
Persediaan bijih nikel di pelabuhan Cina turun 65.000 ton basah (wmt) pada pekan yang berakhir 31 Desember menjadi 8,59 juta wmt. Total kandungan Ni mencapai 67.500 ton. Total persediaan di tujuh pelabuhan utama mencapai sekitar 3,89 juta wmt, turun 65.000 wmt dari pekan sebelumnya.
Persediaan bijih nikel telah turun selama enam minggu berturut-turut sejak akhir November karena impor menurun secara signifikan. Namun, penurunan minggu ini relatif melambat. Tekanan dari masalah bongkar muat pun mulai mereda.
Beberapa pabrik peleburan nikel akan melakukan pemeliharaan pada bulan Januari. Hal ini diperkirakan akan membuat persediaan di pelabuhan sedikit pulih.
Persediaan nikel di gudang bursa logam London (LME) per 4 Januari 2021 tercatat 101.256 ton. Jumlah ini turun 59,17% point-to-point dari tahun 2021 sebesar 247.980 ton.
Pasokan yang jatuh dan persediaan yang rendah terjadi saat permintaan nikel sedang tumbuh dari pabrik baja tahan karat (stainless steel) dan baterai mobil listrik Permintaan nikel dunia datang dari pabrik baja anti karat (stainless steel) China yang tumbuh 15% pada tahun 2021. Permintaan ini tumbuh seiring dengan pemulihan ekonomi global.
Sementara itu, penjualan mobil listrik dunia pada November 2021 naik 72% yoy menjadi 721.000 unit. Ini memecahkan rekor baru penjualan dalam sebulan.
Hingga November, penjualan mobil listrik dunia tercatat 5,5 juta unit dan diperkirakan mencapai 6,5 juta unit di akhir tahun 2021.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.