Perusahaan Smelter Angkat Suara soal 20 TKA Asal China
Makassar, CNN Indonesia --Manajemen PT Huadi Nickel Alloy angkat suara soal 20 Tenaga Kerja Asing (TKA) China yang datang ke Bantaeng, Sulawesi Selatan. Menurut manajemen kedatangan TKA tersebut untuk mempercepat pembangunan pabrik smelter yang akan dioperasikan pada November nanti sesuai target.
Target investasi itu pun telah dilaporkan ke pemerintah pusat. "TKA yang datang ini memang hanya TKA yang akan membangun pabrik, dari beberapa jenis pekerjaan yang secara estafet, sesuai dengan pekerjaan yang diberikan kepada mereka," ujar HRD Huadi Nickel Alloy Andriani Karaeng Rita Latippa, Senin (5/7).
"Mereka (20 TKA China) memang tenaga ahli untuk membangun pabrik smelter," lanjut Rita.
Baca juga: Pasokan Susu Beruang Langka di Surabaya, Berlimpah di Bali
Menurut Rita, pihaknya saat ini membutuhkan tenaga kerja untuk bagian konstruksi baja yang langsung dari negara tirai bambu. Pasalnya, kontraktor yang membangun pabrik smelter berasal dari China.
Namun, untuk kedatangan para TKA tersebut Rita mengaku sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, baik berhubungan dengan ketenagakerjaan maupun keimigrasian. Sehingga, secara legalitas sudah dilakukan sesuai dengan alurnya.
"Saat tiba di Jakarta, mereka diisolasi sesuai dengan protokol kesehatan. Tiba di sini (Bantaeng), kami juga belum langsung memberikan pekerjaan, tetap diisolasi, dilakukan swab PCR, istirahat, baru bekerja," jelasnya.
Meski demikian, kata Rita, para TKA ini akan menjalani terlebih dahulu uji coba keahlian dan akan dievaluasi kembali. Jika mereka tidak sesuai dengan standar perusahaan, maka para TKA tersebut akan dipulangkan. Baca juga: Kelapa Hijau Dihantui Panic Buying, Penjual Diburu Permintaan
"Makanya, pesat sekali pergerakan tenaga kerja kami. Karena kami juga kejar deadline (tenggat waktu), menuntaskan semua nilai investasi perusahaan kami, untuk percepatan pembangunan itu," terang Rita.
"Jadi, karena kondisi memang yang kemarin ada PPKM, ada yang mempengaruhi kedatangan mereka. Sekarang ini, lewat Dinas Kesehatan dan Pemkab Bantaeng, malam ketika tiba langsung Swab PCR, dan kami sudah koordinasi dengan Pemda. Semoga tidak ada masalah. Saya tetap berharap, progres pekerjaan tetap berjalan dengan baik," imbuhnya.
Rita menerangkan kalau pun dalam prosesnya ada kebijakan karena covid-19, manajemen sudah membuat protokol kesehatan sesuai prioritas perusahaan.
"Karena kami juga menerapkan standar yang sangat ketat untuk masuk ke area pabrik," tegasnya.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.