PLN Percepat Proyek SUTT 150kV Kendari-Kasipute untuk Kebutuhan Smelter di Sultra
(Beritadaerah-Kendari) PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi mempercepat pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 Kilovolt (kV) Kendari – Andoolo – Kasipute. Proyek infrastruktur kelistrikan ini dibangun untuk memperkuat pasokan listrik di Sulawesi Tenggara (Sultra), terutama untuk memenuhi kebutuhan industri smelter.
Pembangunan jaringan transmisi ini ditargetkan bakal beroperasi pada semester I 2021. SUTT ini menghubungkan antara Kota Kendari, Kabupaten Konawe Selatan dan Kabupaten Bombana.
“Secara keseluruhan progres pekerjaan SUTT 150 kV Kendari – Andoolo – Kasipute ini telah mencapai 82% dan Insya Allah jika tidak ada halangan sudah dapat beroperasi pada semester pertama tahun 2022,” ujar Defiar Anis, General Manager UIP Sulawesi.
Pembangunan SUTT 150 kV Kendari–Andoolo –Kasipute memiliki bentangan kabel sepanjang 264 kilometer sirkuit (kms) dengan jumlah menara sebanyak 410 tower serta meghubungkan 3 gardu induk (GI).
GI 150 kV Kendari yang telah beroperasi, GI 150 kV Andoolo dan GI 150 kV Kasipute yang sementara dalam tahap konstruksi. Terdapat penambahan kapasitas Trafo pada GI yang sedang dalam tahap konstruksi sebesar 60 Mega Volt Ampere (MVA).
Anis mengatakan, saat ini aliran listrik di Kabupaten Bombana masih menggunakan PLTD Isolated. Sedangkan Kecamatan Andolo terinterkoneksi dengan sistem Sulbagsel, yang menggunakan jaringan tegangan menengah (JTM) 20 kV.
“Namun jarak yang jauh dari pusat beban melebihi dari 100 km membuat tegangan turun dan kualitas jaringan kurang maksimal,” jelas dia.
Nantinya, dengan adanya pembangunan SUTT 150kV Kendari – Andoolo – Kasipute ini akan meningkatkan kualitas layanan terhadap pelanggan di Provinsi Sulawesi Tenggara khususnya Kabupaten Bombana dan Kabupaten Konawe Selatan.
Potensi pelanggan besar di Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara mencapai 3.223 MVA atau 45% dari total potensi pelanggan di Pulau Sulawesi yang mencapai 7.184 MVA. Hal ini membuat kesiapan infrastruktur ketenagalistrikan harus sejalan dengan kesiapan pelanggan dalam mengoperasikan industrinya.
Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Tenggara (Sultra), Lukman Abunawas mengapresiasi komitmen PLN dalam memenuhi kebutuhan listrik bagi industri smelter khususnya di Sultra. Tentu dengan pembangunan SUTT di Sultra akan berdampak positif pada pembangunan smelter di wilayah ini.
“Kita tentu menyambut baik, mendukung dan mengapresiasi langkah serta komitmen yang dilakukan PLN. Apalagi ini untuk memastikan kebutuhan listrik bagi industri smelter di Sultra. Dengan begitu, kita cukup optimis dengan pembangunan smelter di wilayah ini,” jelasnya.
Dia menambahkan, keberadaan pembangunan infrastruktur kelistrikan di Sultra membuat Pemprov terus mendorong PLN memenuhi kebutuhan listrik khususnya untuk industri smelter. Sebab dengan pemenuhan kebutuhan listrik yang ada, industri atau investor tak ragu untuk menanamkan investasi besar di Bumi Anoa.
“Bila infrastruktur kita penuhi, maka mereka juga bakal dengan nyaman berinvestasi. Dengan begitu ini bisa mendorong terciptanya lapangan kerja baru bagi masyarakat kita. Bahkan ini juga dapat mendorong roda perekonomian nasional, khususnya di wilayah Sultra,” kata Lukman Abunawas.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.