Potensi Investasi Pembangunan Smelter Pig Iron di Kabupaten Kaur
BENGKULU, rakyatbengkulu.com – Dalam rangka mempercepat implementasi Proyek Strategis Nasional (PSN), Badan Koordinasi Penanaman Modal melakukan kajian pemetaan potensi dan peluang kelayakan industri smelter dalam bentuk pra-studi kelayakan yang dapat digunakan investor sebagai tools untuk melihat potensi investasi pada sektor smelter.
Salah satu lokasi proyek untuk industri smelter yang dikaji adalah di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu dengan komoditas pasir besi.
Hasil studi menunjukkan bahwa pasir besi di Kabupaten Kaur dapat diolah menjadi besi wantah (pig iron), dengan menggunakan teknologi rotary kiln-submerged arc furnace yang diadaptasi dari teknologi Blue Scope dari Selandia Baru.
Sebagaimana dipaparkan Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Bengkulu dalam sosialisasi Investasi Pemerintah pada 30 November – 1 Desember 2021, proses pengolahan dan pemurnian pasir besi dimulai dengan proses benefisiasi pasir besi kadar 13% Fe menjadi konsentrat pasir besi dengan kadar 56% Fe.
Kemudian konsentrat dilebur dan dimurnikan menjadi besi wantah dengan kadar diatas 90% Fe.
Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu memiliki beberapa potensi cadangan sumber daya mineral yang bisa ditambang langsung untuk diekspor, ataupun dilakukan pengolahan dan pemurnian agar memiliki nilai tambah (added value).
Potensi cadangan mineral yang ada di Kabupaten Kaur ini antara lain: emas, pasir besi, bijih besi.
Berikut potensi sumber daya mineral di Kabupaten Kaur:
• Total potensi emas DMP : 10.216.620 ton * DMP: (Dan Mineral Pengikut) berupa : Perak (Ag), Tembaga (Cu), Seng (Zn), Timbal (Pb), Mangan (Mn)
• Total potensi pasir besi : 46.933.924 ton * Fe Total= Fe + Fe2O3
• Total potensi bijih besi : 36.757.359 ton * Fe Total= Fe + Fe2O3
Adapun kebutuhan Investasi. Jumlah investasi yang dibutuhkan untuk membangun smelter pig iron pemkab Kaur adalah Rp 5 triliun. (gik/prw)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.