PT IWIP Targetkan Bisa Produksi Bahan Baku Baterai pada 2022
JAKARTA, iNews.id - Indonesia Weda Bay Industrial Park (PT IWIP) siap memulai konstruksi pabrik pengolahan bahan baku baterai pada 2022. PT IWIP telah memiliki smelter nikel di Weda, Halmahera Tengah, Maluku Utara yang prosesnya akan menghasilkan bahan baku baterai.
General Manager External Relations PT IWIP, Wahyu Budi mengatakan, akan mengelola nikel dengan kadar rendah yang menjadi cikal bakal dari bahan baku prekursor baterai. "Mudah-mudahan tahun ini atau tahun depan kita sudah bisa memulai konstruksi pabrik pengolahan bahan baku baterai," ujar Wahyu Budi di Jakarta, Rabu (24/3/2021).
Meski begitu, hal tersebut tidak akan terlaksana jika pandemi Covid-19 belum membaik di Indonesia. Pasalnya, dengan adanya pandemi maka perusahaan akan sulit untuk merekrut tenaga kerja guna membangun smelter tersebut.
"Jadi kita akan mengelola nikel-nikel kadar rendah ini menjadi bahan baku prekursor baterai. Oleh karena itu, kita berharap mudah-mudahan dengan ekonomi ini membaik, lalu Covid-19 sudah nggak ada, ya mudah-mudahan tahun ini atau tahun depan kita sudah bisa memulai konstruksi pabrik pengolahan bahan baku baterai," katanya.
Seperti diketahui, PT IWIP sendiri dalam melakukan pengembangan industri di kawasan Wda Bay tersebut mayoritas menggunakan teknologi RKEF yang merupakan salah satu teknologi terbaik di bidangnya.
Wahyu menambahkan setelah pembangunan menggunakan RKEF selesai ke depannya perusahaan akan menambahkan unit-unit untuk pembuatan bahan baku terlebih dahulu dibandingkan dengan yang lainya.
"Jadi untuk mencapai baterai ini harus melewati beberapa fase, mungkin 4-5 fase," ucapnya. Proses RKEF sendiri banyak digunakan untuk menghasilkan feronikel dan nikel-matte. Proses ini diawali dengan pengeringan kandungan moisture hingga 45 persen melalui proses pretreatment.
Pada proses tersebut, bijih laterit dikeringkan dengan rotary dryer pada temperatur 250 derajat celcius hingga kandungan moisturenya mencapai 15-20 persen. Produk dari rotary dryer selanjutnya masuk ke-tahap kalsinasi (pre-reduksi) menggunakan rotary kiln pada suhu 800-900 derajat celcius.
Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " PT IWIP Targetkan Bisa Produksi Bahan Baku Baterai pada 2022 ", Klik untuk baca: https://www.inews.id/finance/bisnis/pt-iwip-targetkan-bisa-produksi-bahan-baku-baterai-pada-2022/2.
Download aplikasi Inews.id untuk akses berita lebih mudah dan cepat: https://www.inews.id/apps
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.