PT Timah Jualan Batu Bara 500 Ribu Ton ke China hingga Vietnam di 2021
PT Timah Tbk (TINS) ternyata tidak hanya memproduksi biji mineral saja. Perseroan memiliki anak usaha yang melakukan eksplorasi tambang batu bara di Pulau Kalimantan.
Proses produksi akan dimulai di 2020 dengan target 500.000 ton per tahun. Angka tersebut akan dinaikkan secara bertahap hingga 750.000 ton. Batu bara yang dihasilkan memiliki kalori 6.200.
Di 2021, seluruh produksi akan dikirim ke pasar ekspor, seperti China, Vietnam, dan Filipina.
"(Produksi mulai 2021) 500 ribu ton untuk pasar ekspor China, Vietnam dan Filipina," kata Direktur Keuangan PT Timah, Wibisono dalam diskusi Media Outlook PT Timah di Plataran Menteng, Jakarta Pusat, Senin (15/3).
PT Timah Jualan Batu Bara 500 Ribu Ton ke China hingga Vietnam di 2021 (1)
Batu bara tersebut ditambang di Kabupaten Banjar, Kalimatan Selatan dengan skema Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PLP2B) hingga 2030. Wibisono menjelaskan, akuisisi lahan batu bara tersebut sudah dilakukan sejak periode 1990-an, sehingga tidak bertabrakan dengan bisnis yang dijalankan oleh sesama perusahaan di bawah BUMN MIND ID. ADVERTISEMENT Ke depan, lini bisnis batu bara akan berkontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan Perseroan. Apalagi harga batu bara terus merangkak naik. "Ke depan kontribusi pendapatan," sebutnya. PT Timah Targetkan Proyek Smelter Tuntas Akhir 2021 Selain batu bara, Perseroan akan fokus merampungkan proyek smelter berteknologi Ausmelt yang nantinya bisa menjadi mesin pendapatan baru untuk PT Timah. Proyek ini ditargetkan tuntas pada akhir 2021, kemudian dilanjutkan uji coba hingga Februari 2022. Per Februari 2021, progres proyek smelter PT Timah mencapai 44-an persen. Proyek smelter bernilai USD 80 juta tersebut ditargetkan bisa memproduksi 40.000 ton per tahun.
"Nanti ada commisioning awal selesai 14 Februari 2022. Harapannya smelter Ausmelt bisa melebur inventory timah, sehingga cash bisa bergerak," tambah Wibisono.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.