a a a a a
News Update Punya Teknologi Ini, RI Bisa Genjot Pengolahan Nikel di Dalam Negeri
News

Punya Teknologi Ini, RI Bisa Genjot Pengolahan Nikel di Dalam Negeri

Punya Teknologi Ini, RI Bisa Genjot Pengolahan Nikel di Dalam Negeri
Jakarta - Kementerian Kordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menyambut baik hasil akhir uji validasi terhadap teknologi Step Temparature Acid Leach (STAL) yang dilakukan oleh tim PSDMBP Badan Geologi Kementerian ESDM, bersama tim ahli Prof Zaki Mubarok dari Kelompok Keahlian Teknik Metalurgi ITB Bandung, dan PT Trinitan Metals and Minerals Tbk (TMM).

Berdasarkan paparan hasil akhir uji validasi tersebut, teknologi STAL terbukti mampu meningkatkan recovery Nikel (Ni) dan Kobalt (Co) pada rentang 87-94% Ni dan 90-95% Co. Menyikapinya, Asisten Deputi Bidang Investasi Strategis Kemenko Marves, Bimo Wijayanto mengatakan bahwa adanya uji validasi dari Badan Geologi Kementerian ESDM dan ITB merupakan tonggak sejarah yang sangat penting.

Menurut Bimo, teknologi STAL adalah kebanggaan kekayaan intelektual bangsa, maka harus diupayakan agar dapat maju ke skala industri. Yang diharapkan, lanjutnya, adalah bagaimana bisa meningkatkan kapasitas dari skala lab ke skala industri, kemudian bagaimana cita-cita mulia dari kapasitas nasional untuk memanfaatkan smelter yang sifatnya modular, hemat biaya, dan lebih ramah lingkungan.

"Kami juga mengapresiasi, tadi sudah dipaparkan matriks dari environmental, social and governance yang akan dikomitmenkan oleh TMM dalam setiap rencana implementasi dari teknologinya. Ini merupakan salah satu langkah maju, yang dapat membantu pemerintah untuk menjawab pertanyaan tentang how green is exploitation of our mineral resources," ujar Bimo.
Baca juga:
Ini Kronologi RI Digugat Uni Eropa Gara-gara Nikel

Sementara itu, Asisten Deputi bidang Pertambangan Kemenko Marves, Tubagus Nugraha mengatakan bahwa ini merupakan berita gembira bagi TMM, bagi pemerintah, dan bagi Indonesia, dalam rangka mendukung kapasitas nasional terhadap kebijakan hilirisasi nikel di Indonesia.

"Dari sisi upaya riset, apa yang dilakukan oleh TMM ini merupakan lompatan yang sangat besar di Indonesia. Dari pemaparan yang disampaikan, teknologi STAL dapat dioperasikan dalam skala yang lebih kecil, dibandingkan proyek smelter yang selama ini ada di Indonesia. Bagi pemerintah, apabila ada kapasitas nasional, dimana anak bangsa bisa mengembangkan salah satu aspek penting, terutama terkait hilirisasi nikel, maka kami akan sangat mendukung," kata Tubagus Nugraha pada Selasa (6/4/2021) lalu.

Dalam kesempatan yang sama, Aldi Muhammad Alizar selaku Konsultan ESG (Environmental, Social and Governance) dari PT. Mitra Rekayasa Keberlanjutan (MRKL) mengungkapkan bahwa penurunan emisi karbon dan tentang waste limbah buangan bisa dijawab dengan baik oleh teknologi STAL, sehingga akan lebih mudah dalam mewujudian Green+ Program.

"Kita bisa mengkomunikasikan ini dengan baik kepada stakeholders nasional maupun internasional, dan kita bisa membangun sistem yang bagus guna memperkuat teknologi STAL dan Green+ Program. Indonesia wajib mengkomunikasikan upaya-upaya untuk bisa mengelola perubahan iklim, mengelola aspek lingkungan, dan sosial," tukas Aldi.
Baca juga:
Siasat Pemerintah Lawan Gugatan Ekspor Nikel dari Uni Eropa

Sebagai informasi, Green+ Program merupakan program yang diinisiasi oleh TMM melalui entitas anak perusahaannya, PT Hydrotech Metal Indonesia (HMI). Program yang berfokus pada aspek ESG (Environmental, Social and Governance) ini merupakan salah satu upaya TMM dan HMI untuk mewujudkan tata kelola nikel nasional yang ramah lingkungan.

Latest News

PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke DepanPLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke Depan
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Smelter Feronikel Baru Antam ANTM di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLNSmelter Feronikel Baru Antam (ANTM) di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLN
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Member PT Hengtai Yuan
Member PT Indotama Ferro Alloys
Member PT Smelting
Member PT Bintang Smelter Indonesia
Member PT Meratus Jaya Iron  Steel
Member PT Cahaya Modern Metal Industri
Member PT Delta Prima Steel
Member PT karyatama Konawe Utara
Member PT Refined Bangka Tin
Member PT Central Omega Resources Indonesia
Member PT Kasmaji Inti Utama
Member PT Monokem Surya
Member PT Tinindo Internusa
Member PT Macika Mineral Industri
Member PT Indra Eramulti Logam Industri
Member PT Indonesia Weda Bay Industrial Park
Member PT AMMAN MINERAL INDUSTRI AMIN
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
Switch to Desktop Version
Copyright © 2015 - AP3I.or.id All Rights Reserved.
Jasa Pembuatan Website by IKT