Rampung Tahun 2023, Ke Mana Ouput Smelter Anyar Freeport di Gresik Akan Dijual?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Freeport Indonesia (PTFI) mengawal pembangunan smelter anyar di Gresik. Head Corporate Communication PTFI Riza Pratama mengungkapkan, kemajuan/progres pembangunan smelter Gresik sudah mencapai sekitar 11% per Oktober 2021 lalu.
“Yang sudah diselesaikan: early works, Front End Engineering Design (FEED), pematangan lahan,” ujar Riza kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu.
Kontan.co.id mencatat, smelter PTFI di Gresik dibangun dengan model single line. Kapasitas smelter ini mencapai 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun.
Acara groundbreaking smelter PTFI di Gresik dilakukan pada 12 Oktober 2021 lalu. Riza bilang, konstruksi pembangunan smelter Gresik ditargetkan bisa selesai di tahun 2023 mendatang.
Riza memperkirakan, output katoda tembaga yang dihasilkan oleh pabrik smelter baru ini akan diekspor ke mancanegara.
“Belum ada yang bisa menyerap dari industri dalam negeri. Output dari PT Smelting yang sudah beroperasi sejak 1998 hanya terserap kira-kira setengahnya di dalam negeri sampai saat ini,” tutur Riza.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.