Rampungkan Smelter dan Genjot Produksi, Antam Butuh Modal Rp 2,84 T di 2021
PT Antam Tbk (Persero) atau ANTM membutuhkan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 2,84 triliun pada tahun ini. Target modal ini lebih tinggi dibandingkan kebutuhan belanja di 2020 yang hanya Rp 1,5 triliun.
SVP Corporate Secretary Antam Kunto Hendrapawoko mengatakan, besarnya belanja modal tahun ini paling besar untuk pengembangan usaha. Beberapa di antaranya penyelesaian proyek pembangunan smelter.
"Yang terbesar untuk pengembangan usaha. Saat ini Antam dalam proses penyelesaian pabrik smelter feronikel di Halmahera Timur," kata Kunto dalam konferensi pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2020, Rabu (7/4).
Hingga saat ini, proyek pembangunan smelter di Halmahera Timur sudah mencapai 98 persen. Jika pabrik ini resmi beroperasi, kapasitas produksinya bisa bertambah 13.500 ton nikel dalam feronikel. Sehingga totalnya mencapai 40.500 ton.
Semangat Antam menyelesaikan proyek smelter feronikel di Halmahera Timur juga karena proyeksi kebutuhan komoditas ini semakin bagus seiring dengan masifnya Indonesia memulai industri baterai listrik nasional. Rampungkan Smelter dan Genjot Produksi, Antam Butuh Modal Rp 2,84 T di 2021 (1)
Seperti diketahui, Antam juga terlibat dalam proyek pengembangan baterai untuk kendaraan listrik nasional bersama Inalum, Pertamina, PLN, dan dua perusahaan asing dalam Indonesia Battery Corporation (IBC).
"Antam juga kerja sama dengan Inalum dalam proyek smelter grade alumina serta proyek pengembangan lainnya yang saat ini sedang digodok tim Antam agar bisa segera dilaksanakan," terangnya. Genjot Produksi
Tahun ini, Antam menargetkan produksi bijih nikel 8,44 juta wet metrik ton (WMT), naik dari realisasi produksi sepanjang 2020 sebesar 4,67 juta MWT. Begitupun dengan target penjualan bijih nikel tahun ini ditargetkan 6,71 juta WMT atau hampir dua kali lipat dari realisasi penjualan tahun lalu 3,3 juta WMT.
Tahun ini, perusahaan juga menargetkan produksi dan penjualan feronikel masing-masing 26 ribu ton. Target produksi bauksit 3 juta WMT dan target penjualan 2,73 juta WMT. Sedangkan target produksi emas 1,37 ton dan penjualan 18 ton.
"Tahun ini Antam akan terus fokus pada ekspansi pengolahan mineral bersifat hilir berbasis sumber daya dari cadangan yang kita miliki, mencari mitra, turunkan cash cost, dan tingkatkan kinerja bisnis inti demi meningkatkan daya saing perusahaan," ujarnya.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.