Taliwang (Suara NTB) – Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), H. W. Musyafirin menyatakan, proses rekrutmen tenaga kerja (naker) untuk kegiatan pembangunan smelter akan dilaksanakan bertahap.
“Kebutuhannya sekitar 3 ribuan orang. Tapi itu akan direkrut bertahap. Demikian yang disampaikan pihak AMNT dalam rapat koordinasi baru-baru ini,” terang bupati kepada wartawan, Rabu, 19 Januari 2022. Iklan
Masih berdasarkan penjelasan manajemen PTAMNT, bupati menjelaskan, untuk tahap awal akan dimulai dengan penerimaan naker yang akan ditugasi membangun camp pekerja di sekitar lokasi smelter. Kegiatan itu rencananya pada bulan Februrari mendatang. “Bulan depan itu sudah ada rekrutmen dan pekerjaan, tapi untuk membangun camp pekerja dulu,” timpalnya.
Bupati memperkirakan, rekrutmen naker secara bertahap itu akan dilaksanakan sesuai progres pengerjaan smelter di lapangan. Namun dipastikan oleh orang nomor satu KSB ini, penerimaannya tidak akan memakan waktu lama. “Kalau sudah masuk inti pekerjaan pasti kebutuhan 3 ribu pekerja itu sudah direkrut semuanya,” paparnya.
Mengenai kesiapan pemerintah mengawal naker lokal agar diakomodir dalam proyek pembangunan smelter itu. Bupati menegaskan, pemerintah sudah sangat siap. Demikian pula dengan para calon pekerja lokal yang memang sangat berharap dilibatkan pada proyek pembangunan pabrik pengolah bahan tambamg mineral tersebut. “Kalau yang tidak butuh banyak skill (keterampilan) kita sudah siap,” tandasnya.
“Begitu juga yang butuh skill yang agak teknis kita akan minta datanya. Butuhnya seperti apa supaya Disnaker kita bisa siapkan (pekerja) yang lokal,” sambung bupati.
Selanjutnya ia menambahkan, pemerintah akan memanfaatkan semaksimal mungkin peluang kerja yang ada di proyek smelter nantinya. Tidak saja untuk kebutuhan konstruksi namun juga pada kegiatan operasional pabrik tersebut. “Kan yang jangka panjangnya adalah kegiatan produksinya. Maka kita harus manfaatkan juga peluang itu untuk tenaga lokal kita,” pungkas bupati. (bug)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.