Rogoh Rp4,9 Triliun, Smelter Nikel Tiran Group di Konut Serap Ribuan Pekerja
FAJAR.CO.ID, KENDARI – Anak usaha Tiran Group, PT Tiran Mineral tengah menjajaki pengerjaan smelter nikel di Kabupaten Konawe Utara (Konut), Provinsi Sulawesi Tenggara.
Direktur Utama Tiran Group, Sattar Taba mengatakan, progress sudah dalam tahap penandatangan kontrak dan diperkirakan pengerjaan dua unit smelter ini akan beroperasi akhir tahun 2022.
“Sekarang ini lagi tahap penandatangan kontrak pengadaan smelter sebanyak 2 unit, dan selanjutnya setelah selesai, akan kami tambah lagi 2 unit,” ungkap Sattar usai penandatangan MoU di Universitas Halu Oleo Kendari, Selasa (12/10/2021) kemarin.
Lanjutnya, kapasitasnya kurang lebih 1 juta ton pertahun dengan nilai total investasi untuk 4 unit smelter itu sekira Rp 4,9 Triliun.
“Untuk tahap pertama ini, totalnya Rp 1,8 Triliun, karena termasuk pembangunan sarana dan prasarananya berupa pabrik, jalan, dan semua kita kerjakan,” bebernya.
Sattar menerangkan, satu unit smelter bisa selesai dan beroperasi paling lambat akhir tahun 2022. Jika smelter ini sudah terbangun paling sedikit akan menyerap tenaga kerja sebanyak 1.000 orang
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.