a a a a a
News Update Saham Bank Mini Dibanting, Saat Newbie Emiten Nikel Melesat
News

Saham Bank Mini Dibanting, Saat Newbie Emiten Nikel Melesat

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten pertambangan mineral nikel, PT PAM Mineral Tbk (NICL), yang baru melantai (listing) di bursa pada Jumat (9/7) pekan lalu berhasil menjadi top gainers setelah menyentuh batas auto rejection atas (ARA) pada paruh pertama perdagangan hari ini, Rabu (14/7/2021).

Sementara, saham emiten bank mini (bank dengan modal inti Rp 2 triliun-Rp 5 triliun) PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) dan emiten pengelola gerai Matahari Grup Lippo PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) terjungkal sebagai top losers.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali 'terjun' hingga siang ini. IHSG ambles 0,84%, meninggalkan level psikologis 6.000, ke posisi 5.961,685 pada penutupan sesi I perdagangan Rabu (14/7).

Baca: Investor Masih Ketar-Ketir, IHSG Drop 50 Poin di Akhir Sesi 1

Menurut data BEI, ada 135 saham naik, 338 saham melemah dan 152 saham tak bergerak, dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,50 triliun dan volume perdagangan mencapai 11,07 miliar saham.

Investor asing pasar saham masuk ke Indonesia dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 7,29 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan beli bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 14,50 miliar.

Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (14/7).
Top Gainers

Acset Indonusa (ACST), saham +25,00%, ke Rp 260, transaksi Rp 32,9 M

PAM Mineral (NICL), +24,59%, ke Rp 304, transaksi Rp 109,9 M

Darmi Bersaudara (KAYU), +10,17%, ke Rp 65, transaksi Rp 11,4 M

MegaPower Makmur (MPOW), +8,14%, ke Rp 93, transaksi Rp 3,5 M

Budi Starch & Sweetener (BUDI), +6,18%, ke Rp 189, transaksi Rp 23,8 M

Top Losers

Bank Oke Indonesia (DNAR), saham -6,90%, ke Rp 270, transaksi Rp 18,2 M

Allo Bank Indonesia (BBHI), -6,83%, ke Rp 3.000, transaksi Rp 51,5 M

Matahari Department Store (LPPF), -5,86%, ke Rp 2.250, transaksi Rp 93,0 M

Perdana Karya Perkasa (PKPK), -5,71%, ke Rp 66, transaksi Rp 3,6 M

Bank Capital Indonesia (BACA), -5,45%, ke Rp 416, transaksi Rp 30,1 M

Menurut data di atas, saham NICL melonjak hingga ARA 24,59% ke Rp 304/saham. Ini adalah kali keempat saham ini melaju di zona hijau, dengan 3 kali menembus ARA alias tidak pernah stagnan atau anjlok sejak melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).

Dengan ini, sejak IPO saham NICL sudah 'terbang' 204% dari harga IPO yang sebesar Rp 100/saham. Kenaikan saham NICL yang 'rajin' menyentuh ARA ini lazim terjadi pada saham-saham yang baru 'nangkring' di bursa.

Sebelumnya, saham emiten rumah sakit (RS) PT Bundamedik Tbk (BMHS) yang IPO pada 6 Juli lalu juga sempat ARA selama 4 hari beruntun, kemudian ambles 2 hari beruntun, pada Selasa (13/7) dan hari ini (14/7).

Informasi saja, perseroan melepas sebanyak 2 miliar saham baru atau setara 20,7% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan, dengan harga IPO Rp 100 per saham, sehingga mengantongi Rp 200 miliar.

Dana hasil IPO, sekitar Rp 72 miliar akan dipergunakan untuk pengembangan usaha perseroan dan anak perusahaan, IBM, yakni sebesar 30% untuk eksplorasi penambahan cadangan bijih nikel di area blok kerja perseroan.

Blok kerja tersebut antara lain blok yang diberi nama BCL, Raisa, Kartini, Tiara, dan Syahrini dengan total luas sekitar 51 hektare yang berada di dalam area pertambangan dengan IUP atas nama perseroan di Morowali.

Berbeda nasib, saham DNAR ambles hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) 6,90% ke Rp 270/saham. Saham DNAR tampaknya terkena aksi ambil untung setelah selama 2 hari melejit di zona hijau. Dalam sepekan saham ini melonjak 25,00%.

Selain DNAR, saham LPPF juga anjlok sedalam 5,86% ke Rp 2.250/saham, melanjutkan koreksi pada perdagangan kemarin ketika ditutup ARB 6,64%. Sebelumnya, pada 9 dan 12 Juli saham ini 'hanya naik 5,74%. Alhasil, dalam sepekan saham LPPF ambrol 10,00%, sementara dalam sebulan melesat 18,42%.

Latest News

PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke DepanPLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke Depan
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Smelter Feronikel Baru Antam ANTM di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLNSmelter Feronikel Baru Antam (ANTM) di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLN
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Member PT Hengtai Yuan
Member PT Indotama Ferro Alloys
Member PT Smelting
Member PT Bintang Smelter Indonesia
Member PT Meratus Jaya Iron  Steel
Member PT Cahaya Modern Metal Industri
Member PT Delta Prima Steel
Member PT karyatama Konawe Utara
Member PT Refined Bangka Tin
Member PT Central Omega Resources Indonesia
Member PT Kasmaji Inti Utama
Member PT Monokem Surya
Member PT Tinindo Internusa
Member PT Macika Mineral Industri
Member PT Indra Eramulti Logam Industri
Member PT Indonesia Weda Bay Industrial Park
Member PT AMMAN MINERAL INDUSTRI AMIN
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
Switch to Desktop Version
Copyright © 2015 - AP3I.or.id All Rights Reserved.
Jasa Pembuatan Website by IKT