Siap-Siap, Proyek-Proyek Besar Jatim Butuh Ribuan Pekerja, Khofifah Beri Persyaratan Berikut
SURYA.CO.ID,KOTA SURABAYA - Ada puluhan ribu tenaga kerja di Jatim yang bakal dibutuhkan di sejumlah proyek besar di Jatim. Saat ini Pemprov Jatim terus berupaya menyiapkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan spesifik agar mampu mengisi lapangan kerja potensial, meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan menurunkan angka pengangguran di Jatim.
Terlebih seiring berkembangnya investasi di Jatim seperti yang terbaru adalah diresmikannya smelter PT Freeport di KEK Gresik. KEK akan membutuhkan sekitar 40.000 tenaga kerja, belum lagi pengembangan kilang minyak Rosneft di Tuban, dan sejumlah titik investasi lain.
Titik-titik investasi tersebut akan membuka puluhan ribu lapangan kerja yang diharapkan bisa diisi oleh masyarakat Jatim sendiri. Sehingga warga dan tenaga kerja Jatim tidak hanya menjadi penonton di daerahnya sendiri.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, ia tak ingin masyarakat khususnya di sekitar proyek investasi hanya menjadi penonton dan kebutuhan tenaga kerja justru diisi dari daerah lain.
Untuk itu, Khofifah mengatakan, penyiapan specified skill worker memang harus sudah disiapkan dan dilakukan. Baik dengan pemberian kurikulum saat masih di bangku sekolah baik SMA/SMK, maupun pemberian pelatihan bagi yang telah lulus.
"Misalnya untuk pekerja di smelter di KEK Gresik. Saya sudah setahun lalu ke sana. Dan saat sertijab Bupati Gresik saya ke sana juga, ke JIIPE yang kini jadi KEK Gresik. Saya sampaikan skill spesifik apa yang dibutuhkan agar masyarakat Gresik tidak hanya menjadi penonton. Spesificied skill ini yang akan kita siapkan sumber dayanya. Sehingga begitu smelter ini beroperasi, maka yang mengisi adalah warga Gresik dan Jatim," tegas Khofifah.
Hal yang sama juga disampaikan saat bertemu dengan pihak Rosneft yang kini sedang membangun kilang di Tuban. Specified skill apa yang dibutuhkan agar masyarakat di Tuban dan sekitarnya bisa bersiap untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja dan SDM di sana. Bahkan Khofifah juga menggandeng perguruan tinggi untuk bisa membantu penyiapan SDM tersebut.
Kepala Disnakertrans Jatim, Himawan Estu Bagijo menambahkan, pihaknya melakukan kerja sama dengan beberapa lembaga guna meningkatkan kualitas tenaga kerja Jatim. Bahkan bukan hanya untuk mengisi lapangan kerja di Jatim saja tetapi juga menyiapkan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI), untuk semua Specified Skilled Worker.
Salah satunya, Disnakertrans Jatim baru-baru ini juga menggelar kegiatan Japan Career Fest (JCF) tahun 2021 yang bekerja sama dengan RSO PT Takomi Koba di Surabaya.
"Pola-pola penyiapan calon specified skilled worker baik secara classical maupun media online atau gabungan (hybrid), memang harus sudah dimulai dan dilakukan. Apalagi kini teknologi semakin berkembang, dan harus bisa memanfaatkan hal itu," ujar Himawan. *****
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Siap-Siap, Proyek-Proyek Besar Jatim Butuh Ribuan Pekerja, Khofifah Beri Persyaratan Berikut, https://surabaya.tribunnews.com/2021/10/20/siap-siap-proyek-proyek-besar-jatim-butuh-ribuan-pekerja-khofifah-beri-persyaratan-berikut. Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Deddy Humana
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.