Sindir Jokowi, Christ Wamea: Ingin RI Jadi Raja Mobil Listrik Sama Saja Ingin Jadi Raja Bohong Dunia
GALAJABAR – Tokoh Papua, Christ Wamea kembali mengkritik pernyataan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini.
Dalam kritikannya kali ini, Christ menyoroti mengenai raja baterai dan raja mobil listrik yang sebelumnya Jokowi sampaikan.
Menurutnya, keinginan Jokowi agar Indonesia menjadi raja baterai hingga raja mobil listrik di dunia sama saja dengan ingin menjadi raja bohong di dunia.
“Ingin RI Jadi Raja Baterai hingga Raja Mobil Listrik Dunia itu sama saja dengan ingin jadi raja bohong dunia,” ujarnya melalui Twitter @PutraWadapi dilansir Galamedia pada Jumat, 13 Agustus 2021.
Baca Juga: Keren, Mahasiswa Telkom University Ciptakan Alat Pengupas Kentang Agar Higienis dan Efisien
Sebagaimana diketahui, saat memberikan sambutan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-26 secara virtual pada Selasa, 10 Agustus 2021, Jokowi ingin pengembangan era kendaraan bermotor listrik di Tanah Air tidak berhenti hanya memiliki dan memproduksi bahan baku berupa nikel saja.
“Kita memiliki kesempatan besar dalam membangun industri mulai dari hulu sampai hilir. Sebagai contoh pertambangan nikel, kita punya tambang nikel tapi tidak boleh berhenti di situ saja,” ujarnya.
Ke depannya, program percepatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) harus betul-betul dilaksanakan sehingga adanya nilai tambah, dengan memanfaatkan teknologi sampai pada produksi kendaraan listrik.
“Kita harus mengembangkan industri hilir seperti industri lithium baterai sampai produksi mobil listrik,” jelasnya.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu memproyeksikan bahwa masa depan industri energi akan mengurangi emisi karbon. Sehingga Indonesia patut segera siapkan rantai pasok di dalam negeri agar tidak tertinggal.
Sebab, menurutnya semakin banyak rantai pasok yang diproduksi di dalam negeri maka semakin besar juga nilai tambahnya untuk masyarakat dan Indonesia.
"Tetapi, semua itu kuncinya adalah teknologi. Pasar dunia akan mengarah pada green product terutama yang low carbon, resources efficient dan socially inclusive,” tuturnya.
Jokowi menegaskan kunci dari semua ini adalah teknologi.
"Demikian pula dengan halnya digital economy. Sekali lagi, kuncinya adalah teknologi,” pungkasnya. ***
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.