a a a a a
News Update Smelter China di RI Dicap Zalim, Apa Tindakan Pemerintah?
News

Smelter China di RI Dicap Zalim, Apa Tindakan Pemerintah?

Jakarta -

Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade mencap smelter pengolahan nikel milik China di Indonesia telah berbuat zalim terhadap pengusaha nikel nasional. Sebab, ore nikel yang ditambang pengusaha nasional dihargai rendah oleh mereka.

Andre melihat adanya kejanggalan. Sebab ketika ore nikel yang ditambang pengusaha nasional memiliki kadar 1,87%, setelah dicek oleh pihak surveyor dari pihak semelter kadarnya turun. Tentu saja semakin rendah kadarnya semakin murah pula harganya.

"Permasalahannya ini yang perlu kita garisbawahi bahwa setelah disurvei sama Sucofindo dan Surveyor Indonesia misalnya kandungan ore-nya 1,8% eh tiba-tiba di smelter itu jadi 1,5% dan semua pengusaha berteriak," katanya dalam rapat kerja dengan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Senin (30/8/2021).

Andre sampai bertanya kepada pihak surveyor apakah mungkin nikel dengan kadar 1,87% ketika disurvei ulang bisa turun menjadi 1,5%. Jawaban yang dia terima bahwa mineral jika kadarnya turun dari 1,87% paling jauh menjadi 1,86% sampai 1,85%, tidak mungkin jadi 1,6% atau bahkan 1,5%.

"Nah, saya ingin memberikan solusi kepada Pak Bahlil, ini kan bentuk kezaliman. Nah, saya usulkan ke Pak Bahlil kita win-win saja, kalau (nikel yang dijual pengusaha) dianggap sampah sama smelter Tiongkok itu yang sampah itu kita ekspor saja," jelas Andre.

Dari hasil ekspor tersebut, negara pun mendapat manfaat berupa pajak. Andre juga sudah mengusulkan hal tersebut kepada Menteri Perdagangan.
Baca juga:
Panas! Andre Rosiade dan Bahlil Debat Sengit Soal Pabrik Semen

Dia berharap Bahlil sebagai Menteri Investasi memikirkan isu tersebut dan membahasnya dalam rapat terbatas (ratas). Dia mengingatkan jangan sampai smelter-smelter China ini semena-mena terhadap sumber daya alam Indonesia yang seharusnya dirasakan dan dinikmati oleh rakyat Indonesia.

Menanggapi itu, Bahlil setuju dengan Andre. Pihaknya juga berupaya agar nikel yang ditambang oleh pengusaha nasional bisa dihargai secara pantas oleh pemilik semelter.

"Tetapi kalau memang itu yang menjadi perhatian, itu sudah ada satgas khusus untuk pengawalan terhadap harga HPM (Harga Patokan Mineral). Nanti coba saya akan bicarakan, Pak Andre, dengan teman-teman satgas untuk meng-clear-kan ini. Tapi yakinlah bahwa sampai kapanpun idealisme kita untuk mendukung teman-teman dalam negeri itu sesuatu yang sangat prioritas," tegas Bahlil.

"Kita tidak meragukan idealisme Pak Bahlil. Kita memberikan solusi, masukan kepada Pak Bahlil bagaimana teman-teman yang dizalimi ini, (hasil tambangnya) dianggap sampah, itu yang diekspor supaya kita punya bargain (nilai tawar) kepada smelter Tiongkok itu. Jadi soal idealisme Pak Bahlil nggak usah kita ragukan," respons Andre.

Sekali lagi Andre menekankan agar Kementerian Investasi mempertimbangkan dibukanya keran ekspor ore nikel yang saat ini ditutup.

"Jadi kita ekspor sampah ore. Kan dianggap smelter Tiongkok ini barang ini sampah 'lu angkat atau gua beli dengan berapa harga yang gua mau' gitu lho. Ini penting supaya rakyat tahu smelter Tiongkok itu memperlakukan ini barang sampah 'lu angkat atau lu gua beli sesuai mau gue'. Itu publik harus tahu. Jadi jangan sampai sumber daya alam kita dikuasai sama mereka," tambah Andre.

Latest News

PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke DepanPLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke Depan
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Smelter Feronikel Baru Antam ANTM di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLNSmelter Feronikel Baru Antam (ANTM) di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLN
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Member PT Hengtai Yuan
Member PT Indotama Ferro Alloys
Member PT Smelting
Member PT Bintang Smelter Indonesia
Member PT Meratus Jaya Iron  Steel
Member PT Cahaya Modern Metal Industri
Member PT Delta Prima Steel
Member PT karyatama Konawe Utara
Member PT Refined Bangka Tin
Member PT Central Omega Resources Indonesia
Member PT Kasmaji Inti Utama
Member PT Monokem Surya
Member PT Tinindo Internusa
Member PT Macika Mineral Industri
Member PT Indra Eramulti Logam Industri
Member PT Indonesia Weda Bay Industrial Park
Member PT AMMAN MINERAL INDUSTRI AMIN
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
Switch to Desktop Version
Copyright © 2015 - AP3I.or.id All Rights Reserved.
Jasa Pembuatan Website by IKT