Smelter Didepan Mata, Perusahaan Diminta Jebolan BLK jadi Skala Proritas
Sumbawa Barat – Pembangunan pabrik pemurnian emas (Smelter) di Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat terus memberi titik terang.
Kehadiran pabrik Smelter memang sangat dinanti lantaran ekspektasi publik, bahwa industri raksasa tersebut akan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.
Untuk diketahui, pasca PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) diakuisisi oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), ada salah satu perusahaan mitranya pada akhir tahun 2017 lalu melakukan rekrutmen tenaga kerja secara besar-besaran yang dalam catatan sejarah KSB, mencapai ribuan orang putra-putri lokal daerah dengan latar belakang jenjang pendidikan dan pengalaman kerja yang berbeda.
Dari akumulasi ribuan orang yang diterima oleh perusahaan, tidak banyak dari mereka yang pernah mengenyam pendidikan dan pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) Poto Tano, Sumbawa Barat.
“Kami intens membangun komunikasi dengan pihak perusahaan agar BLK Poto Tano dioptimal sebagai pintu suplayer tenaga kerja terlebih jebolannya diangkat menjadi bagian dari perusahaan,” ujar Kadisnaker, Ir. H. Muslimin HMY kepada wartawan belum lama ini. (Foto : Ir. Muslimin Kadis Nakertrans Sumbawa Barat)
Pihaknya, lanjut dia saat itu pernah berkunjung ke pabrik Smelter di Gresik, Jawa Timur mempelajari gambaran tenaga skill yang dibutuhkan oleh usaha Smelter. Sehingga, tenaga-tenaga yang akan dibutuhkan BLK lah yang menyiapkannya. Artinya, secara paralel semuanya berjalan. Sambil menunggu pabrik jadi, BLK menyiapkan tenaga melalui pelatihan.
“Ketika rekruitment nanti, kami meminta management memprioritaskan mereka alumni BLK,” ungkapnya.
Ia menyebut, untuk mendukung penguatan skill menghadapi persaingan dunia kerja, pihaknya saat itu sudah mendatangkan trainer.
“Ini merupakan upaya untuk mengangkat marwah dan memaksimalkan konsep pelatihan dengan basis kompetensi di UPTD,” demikian, tutupnya.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.