Bisnis.com, JAKARTA — Peneliti Alpha Research Database Ferdy Hasiman menilai pembangunan smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur, akan memberikan keuntungan bagi sejumlah korporasi.
Menurutnya, pembangunan smelter di Jawa Timur memberi efek positif bagi warga sekitar dengan potensi serapan tenaga kerja sebanyak 40.000 orang. Sementara itu bagi industri, smelter PTFI akan memberikan keuntungan bagi perusahaan pelayanan PT Meratus Line. Korporasi tersebut selama ini membawa konsentrat PTFI dari Papua ke PT Smelting, Gresik.
“AKR Corporindo juga untung karena lahannya 100 hektare dibeli Freeport,” katanya, Kamis (14/10/2021).
Ferdy juga menyebut, smelter di Manyar turut memberi dampak positif bagi anak usaha PT Indika Energi Tbk. atau INDY yakni PT Kuala Pelabuhan Indonesia. Perusahaan ini menjadi operator dermaga kapal yang mengangkut bahan konsentrat Freeport Indonesia. “Jadi pembangunan smelter di Gresik bukan hanya menguntungkan industri di Jawa,” terangnya.
Pun demikian, smelter di KEK Gresik ini menambah kapasitas pengolahan konsentrat tembaga. Pabrik ini akan mampu mengolah hingga 1,7 juta ton konsentrat. Sementara PT Smelting hanya memproduksi 300.000 ton konsentrat untuk menghasilkan 920.000 ton sulfuric acid per tahun, gypsum 350.000 ton per tahun, copper untuk bahan baku semen dan beton mencapai 655.000.
Selama ini, sekitar 70 persen konsentrat tembaga Freeport diolah di Spanyol. Selain smelter, perusahaan juga membangun pabrik pemurnian yakni Precious Metals Refinery (PMR) untuk mengolah lumpur menjadi emas mencapai 6.000 ton per tahun serta menghasilkan produksi emas sekitar 35–54 ton per tahun.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan bahwa pemerintah memproyeksikan rerata produksi mencapai 35 ton emas per tahun dengan nilai transaksi sekitar Rp30 triliun. Selain itu, konstruksi ini nanti diharapkan menyerap tenaga kerja hingga 40.000 orang. Erick memastikan pembukaan lapangan kerja bagi warga Jawa Timur pada proyek ini.
Hal ini sesuai permintaan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Tahun ini, BUMN memproyeksikan pertumbuhan pendapatan pada PTFI meningkat 100 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tahun lalu, pertumbuhan perusahaan tambang itu sekitar Rp50 triliun.
Sementara pada Desember 2021 ditargetkan tembus Rp105 T. “Juga keuntungan bersih yang tahun kemarin Rp10 triliun direncanakan sampai Desember menjadi Rp40 triliun. Ini terjadi karena peningkatan kapasitas daripada Freeport Indonesia dan kenaikan harga dan terus dilakukan efisiensi,” terangnya.
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Smelter Freeport di Gresik, Siapa yang Untung?", Klik selengkapnya di sini: https://ekonomi.bisnis.com/read/20211014/44/1454292/smelter-freeport-di-gresik-siapa-yang-untung. Author: Rayful Mudassir Editor : Muhammad Khadafi
Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini: Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.