Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia menguat pada perdagangan hari ini didorong oleh defisit nikel dunia selama periode tujuh bulan tahun berjalan 2021.
Pada perdagangan Selasa (21/9/2021) pukul 10:20 WIB, harga nikel dunia pasar London (London Metal Exchange/LME) tercatat US$ 19.037,50/ton. Naik 0,45% dibandingkan posisi kemarin.
NikelSumber: Investing.co
Permintaan nikel melebihi produksi membuat pasar nikel defisit 44,7 kilo ton (kt) selama tujuh bulan awal tahun berjalan, berdasarkan laporan statistic perdagangan World Bureau of Metal Statistic (WBMS).
Pemintaan nikel selama Januari hingga Juli pada tahun 2021 berjumlah 1.572,3 kt. Sedangkan jumlah produksi sebesar 1.527,6 kt.
Sementara itu rata-rata persediaan nikel di gudang London Stock Exchange (LME) pada bulan September 2021 sebesar 1.251 ton. Turun 35% month-to-month (mom) dibandingkan persediaan rata-rata bulan Agustus 2021.
Defisit yang terjadi disebabkan oleh tingginya permintaan nikel sebagai bahan baku baja tahan karet (stainless steel) dari China. Sementara itu produksi terhambat karena negara produsen nikel menghadapi gelombang kedua pandemi COVID-19 (Coronavirus Disease 2019).
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.