Sulawesi Miliki Kebutuhan Listrik Smelter Mencapai 7.184 MVA
(Beritadearah-Sulawesi) PT PLN (Persero) siap memenuhi kebutuhan listrik untuk 61 fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) di Sulawesi yang mencapai 7.184 megavolt ampere (MVA) atau sekitar 6.106 megawatt (MW).
Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara PLN, Syamsul Huda menjelaskan, seiring dengan larangan ekspor mineral mentah dalam Undang-undang (UU) Minerba, perusahaan tambang berbondong-bondong membangun smelter, termasuk di Sulawesi yang kaya dengan sumber daya nikel.
“Dari 61 smelter di Sulawesi, PLN telah mengalirkan listrik bagi 5 (lima) smelter dengan daya tersambung 88 MVA dan melalui Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL), PLN juga akan mengalirkan bagi 6 (enam) smelter lainnya dengan daya 738 MVA,” ungkap Huda di Jakarta, Jumat (23/4/2021).
Kelima pelanggan yang telah terlayani tersebut yaitu PT Citra Palu Mineral, PT Sulawesi Resources di Sulawesi Tengah, PT Meares Soputan Mining, PT J Resource Bolaang Mongondow di Sulawesi Utara dan PT Huadi Nickel Alloy Indonesia (40 MVA) di Sulawesi Selatan.
Sementara keenam yang telah menandatangani SPJBTL yakni PT Arafura Surya Alam di Sulawesi Utara, PT Banyan Tumbuh Lestari di Gorontalo, PT Huadi Nickel Alloy Indonesia (170 MVA) PT Ceria Nugraha Indotama, PT Bintang Smelter Indonesia dan PT Macika Mineral Industri di Sulawesi Tenggara.
Huda mengajak para pemilik smelter lainnya untuk menggunakan listrik dari PLN. Demi menjamin kecukupan dan kehandalan pasokan listrik, PLN siap membangun berbagai infrastruktur kelistrikan mulai dari pembangkit, jaringan transmisi hingga gardu induk.
“Jika sudah ada kepastian untuk membeli listrik PLN, kami siap membangun infrastrukturnya demi mendukung operasional smelter,” terang dia.
Menurut Huda, kepastian ini dibutuhkan karena jika infrastruktur sudah dibangun dan perusahaan batal membeli listrik dari PLN, maka tidak ada yang menyerap listrik yang dihasilkan pembangkit tersebut.
Sebab, kebutuhan listrik untuk masyarakat di Sulawesi sudah dapat PLN Penuhi. Bahkan 2 (dua) sistem kelistrikan yang terdapat di Sulawesi tengah mengalami surplus. Diketahui, Sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan memiliki cadangan daya sebesar 664 MW dan Sistem Sulawesi Utara dan Gorontalo yang memiliki cadangan daya sebesar 280 MW
“PLN sangat berharap agar setiap investasi di Indonesia menggunakan listrik negara melalui PLN,” ungkapnya.
Dia menuturkan, kerja sama antara PLN dan industri smelter diharapkan bisa menciptakan lapangan kerja dan mendorong roda perekonomian nasional, khususnya di Sulawesi.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.