Terhalang Resisten Kuat, Harga Nikel Gagal Breakout!
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia dibuka turun tipis pada perdagangan pada hari ini. Koreksi tersebut disebabkan aksi ambil untung (profit taking) oleh investor mengingat harga nikel sudah mencapai titik resistennya.
Pada Selasa (7/9/2021) pukul 07:05 WIB, harga nikel dunia pasar LME (London Metal Exchange) tercatat US$ 19.592,50/ton. Turun 0,15% dari posisi hari sebelumnya.
nikelSumber: Reuters Baca: Persediaan dari China Langka, Harga Nikel 'Mengudara'
Harga nikel dunia saat ini berada di resisten kuatnya di area US$ 19.890-20.100/ton. Resisten ini terbentuk pada tiga periode yaitu tanggal 22 Februari 2021, 29 Juli 2021, dan 3 September 2021.
Sejak harga terendah (low position) terakhir pada tanggal 20 Agustus 2021, harga nikel sudah naik 8,11%. Jadi wajar jika terdapat aksi ambil untung.
Walaupun terkoreksi, nikel masih memiliki sentimen positif dari produksi stainless steel dan baterai mobil listrik yang meningkat. Nikel adalah salah komponen untuk membuat stainless steel. Setelah berbagai negara bebas dari karantina wilayah (lockdown) untuk meredam pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19), permintaan produk ini melesat.
Pada saat yang bersamaan, ekspansi mobil listrik juga mendongkrak permintaan nikel global hingga 18% dibandingkan tahun lalu. Nikel juga menjadi komponen penting dalam pembuatan baterai mobil listrik.
Saat permintaan tinggi, pasokan nikel justru merosot. Persediaan nikel mentah di gudang ShFE anjlok 89% dari awal tahun menjadi 4.455 ton. Begitu juga dengan stok di gudang LME yang jatuh menyentuh angka terendahnya sejak Januari 2020 yaitu 194.466 ton.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.