Tri Safri Family Kirim 30 Ribu Metrik Ton Nikel Ke Smelter IMIP
Jakarta - Tri Safri Family (TSF), anak usaha Nice Nickel Indonesia (NNI) akan melakukan pengiriman lanjutan bijih nikel ke smelter Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) melalui Jin Gili Internasional sebagai bagian dari kontrak penjualan bijih nikel berdasarkan harga acuan mineral yang ditetapkan Kementerian ESDM.
Menurut Direktur Utama NNI Rusman pengiriman dilakukan pada akhir pekan lalu. "Pengiriman ini sebanyak 30 ribu metrik ton dan diangkut oleh empat kapal tongkang ke Morowali, Sulawesi Tengah," jelasnya kepada awak media, Selasa (11/5).
Adapun pemenuhan nikel TSF bersumber dari tambang bijih nikel di Buton Utara. Komoditas nikel di wilayah ini diakui sebagai salah satu nikel berkualitas terbaik di dunia.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Tri Safri Family (TSF) Hendri Vertiwel menambahkan, pihaknya menargetkan produksi 100 ribu metrik ton per bulan. Angka ini diprediksi terus akan bertambah seiring dengan peningkatan permintaan nikel di dunia. "Kami mengkaji rencana penambahan kapasitas produksi," ujar Hendri.
Sejauh ini, Hendri Vertiwel memastikan produksi bijih nikel tidak terdampak pandemi Covid-19. Pasalnya, TSF selalu berkomitmen menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam seluruh aktivitas perusahaan.
Seperti diketahui, merujuk data Ditjen ESDM, produksi Nikel di tengah pandemi justru menunjukkan tren peningkatan, dan bukan sebaliknya. Pada tahun 2020 lalu, mayoritas produksi produk nikel melampaui target. Produksi Feronikel diketahui mencapai 1,46 juta ton atau sekitar 112,3 persen dari target. Sementara produksi NPI dan Nickel masing-masing berjumlah 860,5 ribu ton dan 91,7 ribu ton atau rata-rata melampaui angka 125 persen.
Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) berlokasi di kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, dimana sejumlah fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel seperti Nickel Pig Iron (NPI), feronikel, stainless steel bahkan hingga komponen baterai lithium dioperasi di kawasan industri ini.
Tri Safri Family (TSF) berkomitmen untuk melakukan pengiriman bijih nikel selanjutnya sebagai bagian dari kontrak dengan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.