a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

2 Tahun Lagi, Kapasitas Produksi Feronikel Antam Jadi 40.500 TNi

Metrotvnews.com, Jakarta: PT Antam (Persero) Tbk (Antam) telah memasang tiang pancang perdana (first piling) Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim, hari ini, Selasa, 25 April 2017.

Direktur Utama Antam bersama jajaran Pemerintah Provinsi Maluku Utara dan Kabupaten Halmahera Timur secara simbolis menekan tombol dimulainya first piling itu.

Proyek yang melibatkan konsorsium PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan Kawasaki Heavy Industries Ltd ini adalah satu dari empat proyek pengembangan utama BUMN pertambangan itu dan memiliki kapasitas 13.500 ton nikel di dalam feronikel (TNi).

Direktur Utama Antam, Tedy Badrujaman mengatakan jika pabrik ini beroperasi, kapasitas seluruh produksi feronikel Antam bakal lebih tinggi daripada saat ini.

"Pabrik feronikel Haltim ini akan mendukung kapasitas produksi feronikel tahunan Antam menjadi 40.500-43.500 TNi, sehingga semangat mewujudkan industri stainless steel akan semakin dekat," katanya.

Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba, berharap dalam pelaksanaan pembangunan proyek dan setelah beroperasi, perusahaan dapat menyerap tenaga kerja lokal dan mampu memberikan multiplier effect yang lebih besar lagi bagi masyarakat Halmahera Timur.

"Harapan kami agar tercipta multiplier effect sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat," kata Abdul Gani. "Pemerintah daerah siap mendukung kelancaran pembangunan pabrik," tuturnya.

Dalam keterangan tertulis, Antam menyebutkan, proyek ini adalah wujud upaya peningkatan nilai tambah mineral sesuai amanat undang-undang, serta dalam rangka memanfaatkan cadangan bijih nikel yang melimpah di Haltim.

Sampai saat ini, Antam telah menjual produk feronikel ke pasar Eropa dan Asia, dengan negara tujuan utama ekspor yaitu Tiongkok, Taiwan, Korea Selatan, dan India.

Tahun lalu, perusahaan ini mencatatkan angka produksi feronikel sebesar 20.293 TNi dan penjualan feronikel dicatat sebesar 20.888 TNi. Tedy menyebutkan, capaian produksi dan penjualan ini tertinggi dalam sejarah perusahaannya.

Capaian kinerja positif tersebut mendukung pertumbuhan laba bersih Antam yang mencapai Rp64,8 miliar pada tahun 2016, naik tajam dibandingkan rugi tahun berjalan sebesar Rp1,44 triliun pada 2015.

Selain Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Halmahera Timur, Antam memiliki proyek pengembangan lainnya, yakni Proyek Perluasan Pabrik Feronikel di Pomalaa Sulawesi Tenggara, proyek Anode Slime & Precious Metal Refinery dan proyek Smelter Grade Alumina di Mempawah, Kalimantan Barat.