KENDAWANGAN – Soft Opening PT Well Harvest Winnig (WHW) Alumina dilaksanakan Sabtu (21/5) lalu. Seremoni tersebut dihadiri Dirjend Logam, Mesin, dan Transportasi Kementerian Perindag RI; Perwakilan Kedubes Tiongkok di Indonesia, Gubernur Kalbar, Bupati Ketapang, Wakil Bupati Ketapang, pimpinan SKPD Provinsi Kalbar, dan seluruh stakeholder Kabupaten Ketapang.
PT WHW adalah perusahaan joint venture di mana pemegang saham terbesarnya adalah investor asal Tiongkok. Komposisinya 30 persen saham lainnya dimiliki PT CITA (Harita Group) Indonesia, sedangkan 60 persen milik Chinna Hongqiau, serta Winning Investment, 10 persen. Merupakan smelter alumina (alumunium) terbesar di Indonesia saat ini. Sejak berdiri pada 2012, perusahaan tersebut telah menghabiskan total investasi sebesar USD1 miliar. Perusahaan ini menampung hampir 3 ribu tenaga kerja, dengan mayoritas tenaga kerja lokal. Terletak di Dusun Sungai Tengar, Kecamatan Kendawangan.
Bupati Ketapang Martin Rantan SH mengakui kehadiran perusahaan ini sangat membantu perekonomian masyarakat Ketapang. Dia juga mengungkapkan bagaimana ketika terjadi ekspor bahan baku tambang dari Ketapang ke Tiongkok, ekonomi di kabupaten ini menjadi cukup baik. Dia menggambarkan bagaimana tidak sedikit masyarakat Ketapang yang berkerja, baik di industri pertambangan maupun di bidang multipliereffect. Namun, dia menyayangkan, pada 12 Januari 2014, dengan disetopnya ekspor, perkonomian Ketapang pun lumpuh. "Oleh sebab itu, dengan hadirnya dari smelter PT WHW diharapkan ekonomi Kabupaten Ketapang dapat kembali bergerak," ungkap Bupati dalam sambutannya.
Dia juga menegaskan bahwa Ketapang selalu membuka diri akan kehadiran investor. Namun dia juga mengingatkan agar mereka taat secara konstitusional, serta menghargai kearifan lokal. "Karena perusahaan ini adalah joint venture pengusaha Indonesia dengan penghusaha asing dari RRC, yang mana tentunya peradaban dan budayanya berbeda, ideologinya juga berbeda. Kami berharap ketika Bapak-bapak yang mananamkan investasi di Kabupaten Ketapang ini, dapat menghormati kearifan-kearifan lokal, masalah budaya dan juga dapat melibatkan masyarakat Ketapang menjadi tenaga kerja di perusahaan ini,” katanya lagi.
Selaras dengan itu, Gubernur Kalbar Drs Cornelis MH mengungkapkan bahwa saat ini Tiongkok dipandang sebagai sebuah negara yang tepat untuk menjadi mitra strategis. Negara tersebut diakui Gubernur, memiliki etos kerja yang tinggi.
Gubernur juga menyampaikan bahwa saati ini masih soft opening, sehingga rencana kehadiran Presiden Joko Widodo ke kabupaten ini adalah pada saat grand opening-nya. “Presiden Jokowi hanya mau datang jika semua sudah clear dan clean. Untuk itu kepada perusahaan WHW bersama dengan Pemerintah Kabupaten Ketapang, agar persoalan-persoalan yang yang menyangkut dengan masyarakat ataupun masalah perizinan segera diselesaikan,” pesan Gubernur.