Patuhi Perintah Jokowi, Amman Mineral Bangun Smelter US$1 M
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) berencana membangun fasilitas pemurnian mineral (smelter) di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Smelter tersebut rencananya memiliki kapasitas 1,5 juta ton per tahun.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Gatot menjelaskan, komitmen investasi sudah disampaikan langsung oleh perusahaan. Menurutnya, AMNT sudah menyampaikan komitmen investasi sebesar US$9 miliar yang terdiri dari US$1 miliar pembangunan smelter dan US$8 miliar biaya operasional.
"Sekarang mereka malah komitmen investasi US$9 miliar, di mana mereka akan mengembangkan pertambangan fase tujuh dan bangun smelter dengan kapasitas 1,5 juta ton per tahun," ujar Bambang, Senin (20/3).
Lebih lanjut ia mengatakan, komitmen ini dilakukan perusahaan di bawah payung hukum Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Pemerintah sendiri sebelumnya telah mengganti status Kontrak Karya (KK) menjadi IUPK pada 10 Februari 2017 silam.
Karena telah berubah menjadi IUPK, AMNT pun kemudian diperbolehkan ekspor konsentrat tembaga sebesar 675 ribu wet metric ton (WMT) yang berlaku sejak 17 Februari 2017 hingga 18 Februari 2018 mendatang.
Menanti Freeport
Berangkat dari hal tersebut, ia berharap PT Freeport Indonesia juga mau menuruti ketentuan pemerintah. Karena berkaca dari komitmen investasi AMNT, seharusnya Freeport tak usah takut jika terjadi ketidakstabilan investasi jika status izinnya berubah menjadi IUPK, atau seperti yang selama ini didengungkan perusahaan asal Amerika Serikat tersebut.
"Makanya, sebetulnya saya kok bingung juga ini. Yang satu oke-oke saja, tapi yang satu lagi khawatir soal investment stability. Saya pun tidak yakin di luar negeri juga ada ketentuan khusus untuk investment stability kepada investor tertentu," pungkasnya.
Sebagai informasi, AMNT sendiri merupakan nama baru PT Newmont Nusa Tenggara setelah 50 persen saham induk usaha Newmont, PT Amman Mineral Investama, diakusisi PT Medco Energi Internasional Tbk pada kuartal III tahun lalu. Diketahui, Amman Mineral Investama memiliki kepemilikan sebesat 82,2 persen saham atas Newmont. (gen)